Social Items

Tampilkan postingan dengan label Ilmu Gizi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Gizi. Tampilkan semua postingan

Tulisan ini terdiri berdasarkan beberapa bidang kajian ilmu gizi meliputi Ilmu Gizi Dasar, Gizi Pangan, Gizi Masyarakat, Gizi Institusi, & Gizi Klinik. Tujuan artikel ini agar mahasiswa yg sedang atau telah menjalani tiga tahun perjuangan buat sebagai Ahli Madya Gizi dapat memahami konsep dan bidang kajian ilmu gizi.

Informasi yg akan saya sajikan disini adalah:

  • Pengertian ilmu gizi
  • Sejarah ilmu gizi
  • Pedoman umum gizi seimbang (Lama)
  • Pedoman gizi (Penyempurnaan/terbaru)
Konsep Dasar Ilmu Gizi Oleh Lilis Banowati
ilmu Gizi

Konsep Ilmu Gizi

A. Pengertian ilmu gizi

Ilmu Gizi atau Nutrition Science adalah ilmu yang mempelajari tentang makanan dan kaitannya dengan kesehatan tubuh. Menurut WHO,ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut meliputi pengolahan zat-zat gizi yang diperoleh melalui makanan untuk pertumbuhan, menghasilkan energi, dan memelihara jaringan.

Ada beberapa istilah penting yg perlu dipahami berkaitan menggunakan ilmu gizi, yaitu:

1. Gizi atau Nutrition adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digestif, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Secara etimologi, gizi berasal dari kata ghidza yang berarti makanan.

2. Zat Gizi atau Nutrients adalah ikatan kimia yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan fungsi untuk menghasilkan energi, membangun, memelihara jaringan, dan              mengatur proses kehidupan.

3. Bahan Makanan adalah makan dalam            keadaan mentah atau belum mengalami proses pengolahan.

4. Pangan adalah istilah yang digunakan untuk bahan yang dapat dijadikan makanan dalam kondisi mentah atau matang.

5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat gizi dan atau unsur kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh dan berguna jika dimasukkan ke dalam tubuh.

6. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan seimbang dalam bentuk variabel tenentu atau perwujudan dari keadaan gizi dalam bentuk tertentu. Definisi lain status gizi yaitu keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi.

B. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi

Ilmu gizi petama kali berkembang semenjak zaman purba, akan tetapi terbatas dalam kuliner buat mempertahankan kehidupan dan menyembuhkan penyakit. Pada zaman yunani, lebih kurang 400 tahun sebelum masehi, Hipocrates mengemukakan bahwa kuliner merupakan sesuatu yg diharapkan insan.

Antoine Lavioser (1743-1794) mempelajari tentang proses pernapasan, oksidasi, dan kalorimetri. Memasuki abad 19, seseorang ahli kimia Prancis, Megendie, sudah bisa membedakan zat gizi dalam bahan makanan, yaitu protein, lemak, & karbohidrat. Kemudian, awal abad 20 penelitian Lavoiser berkembang sebagai penelitian mengenai sifat bahan kuliner utama dan pertukaran energi.

Pada tahun 1926, Marry Swartz Rose dikukuhkan sebagai Profesor ilmu gizi pertama. Sejak saat itu ilmu gizi diakui menjadi cabang ilmu yg berdiri sendiri. Perkembangan ilmu gizi di Indonesia berlangsung seiring menggunakan Belanda mendirikan Laboratorium Kesehatan dalam tahun 1888 di Jakarta. Tujuannya yaitu menanggulangi penyakit beri-beri di Indonesia dan Asia.

Sejak 1919 sampai 1938, Jansen & Donath melakukan penelitian tentang Gondok di Wonosobo, kemudian didirikan Lembaga Eijkman. Kegiatan lembaga tersebut berupa survei gizi pada tahun 1927-1942 bertujuan mengamati pola makan, keadaan gizi, pertanian, dan perekonomian. Lembaga ini pula berhasil melakukan analisis zat gizi bahan kuliner yang kini dikenal sebagai Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).

Pada tahun 1934 didirikan Lembaga Makanan Rakyat yang diketuai oleh Prof. Poerwo Soedarmo atau dikenal menjadi Bapak Gizi Indonesia. Bapak Poerwo Soedarmo pula berhasil memperkenalkan kenaikan pangkat gizi yg baik dengan istilah ?Empat Sehat Lima Sempuma?.

Baca juga:

  • Tips mengatasi anak yang tidak mau makan
  • Pengertian ASI ekslusif, keuntungan dan fungsinya

C. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)

?Empat Sehat Lima Sempurna?. Itulah pedoman yg hampir seluruh orang Indonesia paham. Akan namun, panduan tadi nir dipakai lagi dari tahun 1995. Hal ini sinkron menggunakan keputusan Kongres Gizi Internasional di Roma pada tahun 1992. Kongres tadi membahas pentingnya gizi seimbang buat menghasilkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi buat seluruh negara menyusun Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).

Pedoman empat sehat lima sempuma telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1950. Namun, setelah adanya kongres tersebut konsep empat sehat lima sempurna dikembangkan menjadi Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). PUGS diwujudkan melalui  13 pesan umum gizi seimbang sebagai berikut:

1. Makanlah aneka ragam kuliner. Makanan yang beranekaragam atau bervariasi bisa melengkapi kebutuhan zat gizi tubuh. Seseorang tidak akan produktif, sehat, & tumbuh kembang bila hanya mengkonsumsi satu atau dua jenis kuliner dalam sehari.

2. Makanlah makanan buat memenuhi kecukupan energi. Cukup berarti tidak kelebihan atau kekurangan. Apabila kelebihan konsumsi energi, seorang bisa mengalami kenaikan berat badan (obesitas). Sebaliknya, kekurangan konsumsi tenaga dapat mengakibatkan Kurang Energi Protein (KEP) & penurunan produktivitas kerja.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah menurut kebutuhan energi. Karbohidrat adalah sumber energi primer bagi tubuh, sehingga wajib dicukupi menurut asupan makananan sampai mencapai 1/2 menurut kebutuhan tenaga.

4. Batasi konsumsi lemak & minyak hingga 1/4 menurut kecukupan tenaga. Sama halnya dengan karbohidrat, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Sehingga asupan lemak wajib dibatasi, apabila nir dapat menyebabkan penyakit yang herbi jantung. Oleh karena itu lemak yang dianjurkan nir lebih dari seperempat tenaga tubuh.

5. Gunakan garam beryodium. Peraturan mengenai garam beryodium tertuang pada Keputusan Presiden No. 69 tahun 1994 yg mengharuskan semua garam yg tersedia pada Indonesia mengandung Yodium. Tujuannya agar rakyat Indonesia dapat terhindar berdasarkan penyakit Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).

6. Makanlah makanan asal zat besi. Anjuran konsumsi kuliner zat besi bertujuan agar rakyat terutama perempuan bisa mengurangi angkat kesakitan Anemia Gizi Besi (AGB).

7. Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan masukkan kuliner pendamping ASI sesudahnya. Awalnya anjuran hadiah ASI sampai 4 bulan, akan tetapi sehabis dilakukan penelitian, ASI harus diberikan sampai umur 6 bulan tanpa tambahan kuliner lain (Ekslusif).

8. Biasakan makan pagi. Makan pagi sangatlah penting buat memelihara daya tahan tubuh ketika bekerja. Seseorang yang nir terbiasa makan pagi memiliki risiko menderita gangguan kesehatan seperti penurunan kadar gula darah.

9. Minumlah air higienis, aman yang relatif jumlahnya. Ajr yg higienis merupakan air yang terbebas berdasarkan bahaya fisik, kimia, juga biologis. Anjuran konsumsi air yaitu dua liter atau delapan gelas per hari.

10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik bisa menaikkan kebugaran, mengurangi risiko obesitas, dan menaikkan kerja organ sebagai lebih sehat.

11. Hindari minuman yg beralkohol. Selain berisiko menderita penyakit, kebiasaan minum alkohol bisa menyebabkan terhambatnya penyerapan zat gizi sang tubuh.

12. Makanlah kuliner yang aman bagi kesehatan. Makanan yg kondusif adalah makanan yang terbebas menurut bahaya kuman & zat beracun. Khusus buat warga islam, kuliner harus memenuhi syaratsyarat halal.

13. Bacalah label pada kuliner yg dikemas. Ada beberapa hal yg perlu kita ketahui waktu membeli makanan bungkus yaitu isi, berukuran, bahan yg dipakai, zat gizi, dan lepas kadaluwarsa.

Baca juga: Pedoman pengenalan makanan bayi usia 4-6 bulan

D. Pedoman Gizi Seimbang

Tujuan aplikasi PUGS belum sepenuhnya tercapai lantaran masih ditemukan banyak sekali perkara.

Konsumsi pangan di warga belum seimbang serta perilaku hidup higienis dan sehat yang belum memadai. Memperhatikan hal tersebut, Direktorat Bina Gizi Kemenkes RI menyelenggarakan workshop pada lepas 27 Januari 2014. Workshop tadi diadakan buat menerima masukan berdasarkan para ahli pemerintah dan nonpemerintah, lintas sektor, lintas program, & organisasi profesi pada menangani masalah tersebut maka disusunlah 10 Pedoman Gizi Seimbang.

Pedoman Gizi Seimbang adalah penyempurnaan pedoman-panduan yang usang dan mempunyai 4 (empat) pilar prinsip dalam mewujudkan tujuannya.

1. Mengkonsumsi makanan majemuk, tidak terdapat satupun jenis kuliner yang mengandung semua jenis zat gizi yg diperlukan tubuh buat mengklaim penumbuhan & mempertahankan kesehatannya, kecuali ASI untuk bayi baru lahir yg diberikan secara ekslusif selama 6 bulan.

Dua. Membiasakan konduite hayati bersih, perilaku hayati bersih sangat terkait menggunakan prinsip gizi seimbang.

Tiga. Melakukan kegiatan fisik, buat menyeimbangkan antara pengeluaran energi dan pemasukan zat gizi ke pada tubuh.

4. Mempertahankan & memantau berat badan pada batas normal. Pemantauan berat badan normal merupakan hal yang harus menjadi bagian berdasarkan pola hayati menggunakan gizi seimbang, sehingga bisa mencegah penyimpangan dari berat badan normal, dan jika terjadi penyimpangan maka dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan & penanganan.

13 Pesan Umum Gizi Seimbang sudah mengalami perubahan. Yg awalnya berisi 13 poin kini hanya berisi 10 poin.

Berikut 10 Pesan Gizi Seimbang tahun 2014

1. Syukuri & rasakan aneka ragam kuliner. Untuk mengklaim kecukupan tenaga, protein, vitamin, mineral, & serat yang krusial bagi kesehatan bisa dilengkapi berdasarkan asupan karbohidrat, lauk hewani & nabati, sayur mayur, dan butir.

Dua. Banyak makan sayuran & cukup butir-buahan.

3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yg mengandung protein tinggi.

4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam kuliner utama, memperoleh relatif pangan buat memenuhi kebutuhan tenaga menjadikan tubuh lebih sehat yang diperoleh dari beragam jenis pangan yang diperlukan sebagai akibatnya majemuk zat gizi ditemukan pada beragam pangan & kita membutuhkan jenis pangan yg majemuk jua buat memenuhi seluruh kebutuhan.

Lima. Batasi konsumsi pangan anggun, asin, dan berlemak. Asupan gula yang berlebihan dapat mengakibatkan konsumsi kalori yang terlampau poly & mengakibatkan kerusakan gigi. Mengurangi konsumsi makanan yg mempunyai rasa asin dapat membantu mengurangi resiko tekanan darah tinggi serta makanan yang rendah lemak dapat mengurangi risiko penyakit jantung & penyakit kanker.

6. Biasakan Sarapan. Pemenuhan kebutuhan pada pagi hari akan menunjang kinerja kegiatan yg dilakukan seharian.

7. Biasakan minum air putih yang relatif & aman, asupan air yang relatif misalnya 8 10 gelas sehari akan membantu fungsi primer ginjal & mampu menggantikan cairan tubuh yg hilang.

8. Biasakan membaca label dalam kemasan pangan, mengetahui komposisi dan zat gizi & label kadaluarsa suatu produk yang akan dikonsumsi akan memudahkan kita menentukan bahan pangan yg berguna & bernilai gizi yang baik.

9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir. Mencuci tangan sebelum makan merupakan galat satu upaya kesehatan buat mencegah masuknya bakteri yang terdapat ditangan buat masuk ke dalam tubuh.

10. Lakukan kegiatan fisik yang relatif & penahankan berat badan normal: Aktivitas fisik seperti olahraga ringan setiap lima-10 mnt setiap pagi akan membuat tubuh sebagai Iebih sehat & bugar serta memperkuat imunitas tubuh.

E. Bidang Kajian Ilmu Gizi

Ilmu gizi terdiri menurut 3 bidang kajian primer, yaitu bidang gizi masyarakat, bidang gizi klinik, & bidang food service.

1. Gizi rakyat

Bidang ini fokus pada tindakan deteksi dini buat keperluan pencegahan dan penanggulangan kekurangan atau kelebihan gizi pada masyarakat seperti evaluasi status gizi warga , perencanaan acara gizi, dan hegemoni gizi, sena upaya peningkatan, pencegahan, & perlidungan kesehatan.

2. Gizi Klinik

Bidang ini membahas tentang penerapan ilmu gizi pada memberikan terapi diet atau pengaturan kuliner buat pasien dengan aneka macam macam penyakit, seperti penyakit kekurangan gizi, penyakit kelebihan gizi, penyakit saluran pencernaan, dan lain lain.

Tiga. Food Service

Bidang ini terdiri berdasarkan gizi institusi dan gizi pangan pada rangka mempertinggi mutu dan variasi produk kuliner.

A. Gizi Institusi

Mempelajari tentang pelayanan gizi untuk penyelenggaraan kuliner secara massal (buat orang poly) seperti asrama, rumah sakit, & perencanaan gizi buat keadaan darurat seperti bala alam.

B. Gizi pangan

Mempelajari tentang analisis bahan makanan secara fisik, kimiawi, mikrobiologi, serta pengolahan pangan, keamanan pangan, dan kualitas pangan.

Baca pula:

  • Zat-zat Dalam Makanan
  • Sejarah perkembangan ilmu gizi

Daftar pustala

Lilis Banowati, 2014. Ilmu Gizi Dasar. Jogjakarta. Deepublish

Konsep Dasar Ilmu Gizi Oleh Lilis Banowati

Berikut ini akan dijelaskan vitamin apa saja yg mampu larut dalam air.

1. Vitamin C (Askorbat)

Dua. Vitamin-vitamin B Kompleks

Baca juga: Vitamin yang larut dalam lemak

Jenis Vitamin B

a.Vitamin B1 (Thiamin)

B. Vitamin B2 (Riboflavin)

c. Niasin

d. Vitamin B6 (piridoksin)

E. Asam pantotenat

f. Asam Folat

g. Vitamin B 12 (Kobalamin)

h. Biotin

Berikut penjelasannya:

1. Vitamin C (Asam Askorbat)

Pertama kali vitamin C pada isolasi sang seorang pakar yg bernama Svent Gyorgy (1928) berdasarkan jeruk, Kolonel & adrenal korteks. Pada ketika itu diberi nama asam heksuronika sehubungan menggunakan molekulnya yg memiliki 6 atom karbon serta bersifat mereduksi.

Vitamin Yang Larut Dalam Air
Penjelasan Vitamin

Fungsi Vitamin C

a. Kesehatan substansi matrix jaringan ikat

b. Integritas epitel melalui kesehatan zat               perekat antar sel

c. Mekanisme imunitas

d. Kesehatan epitel pembuluh darah

e. Penurunan kadar kolesterol

f. Pertumbuhan tulang & gigi geligi

Sumber vitamin C

Sayur-sayuran hijau & buah-buahan segar terutama jeruk, kentang roti putih

Kebutuhan Vitamin C

Kebutuhan vitamin C dalam sehari-hari

Kelompok Umur Kebutuhan (mg/hari)

Bayi 30 (mg/hari)

Anak anak 60  (mg/hari)

Usia menumbuhan 90 (mg/hari)

Orang dewasa 75  (mg/hari)

Wanita hamil 100  (mg/hari)

Ibu menyusui 150  (mg/hari)

Penyakit yang berkaitan dengan vitamin C

a . Kerusakan sel-sel endotel

b. Pembuluh kapiler kurang permeable dan      mengakibatkan timbulnya pendarahan dalam sumsum tulang serta kerusakan tulang

c. Gejala awal ditandai dengan pendarahan        pada gusi, di bawah kulit, karies gigi dan mudah menderita sakit gigi (skorbut).

Dua. Vitamin-vitamin B Kompleks

Jenis Vitamin B

a. Vitamin B1 (Thiamin)

B. Vitamin B2 (Riboflavin)

c. Niasin Vitamin B6 (piridoksin)

d. Asam pantotenat

e. Asam Folat

f. Vitamin B 12 (Kobalamin)

h. Biotin

a. Vitamin B1 (Thiamin)

Vitamin B1 berbentuk kristal dan tersusun menurut unsure karbon, hydrogen, oksigen & belerang. Vitamin ini sering diklaim zat anti beri-beri atau aneurin. Vitamin B1 sangat dibutuhkan tubuh & banyak ditemukan menjadi cadangan dalam jumlah yg terbatas pada dalam hati, ginjal, jantung, otot dan otak.

Fungsi vitamin B1

a. Metabolisme karbohidrat

b. Mempengaruhi keseimbangan air dalam        tubuh

c. Mempengaruhi penyerapan zat lemak pada usus.

Kebutuhan vitamin B1

Kebutuhan thiamin dalam ibu harnil, mak nifas & anak-anak yang sedang tumbuh relative lebih akbar dibandingkan menggunakan orang dewasa yaitu kurang lebih 0,23 mg 0,65 mg per 1000 kalori setiap hari

Sumber Vitamin B1

Thiamin banyak terkandung pada padi-padian (khususnya dalam bagian forum & bagian luar endosperma), kacang-kacangan, daging, susu, kuning telur, wortel & ragi.

Gangguan dampak defisiensi vitamin B1

a. Gatal-gatal pada ibu jari kaki serta telapak    kaki.

b. Lutut terasa kaku dan tidak ada refleks,        nyeri, kejang, sulit berjalan yang akhirnya dapat menimbulkan kelumpuhan kaki, dapat juga terjadi atropi otot kaki.

c. Pada tingkat lanjut dapat terjadi berbagai    gangguan syaraf termasuk gangguan pada fungsi jantung.

d. Pada beri-beri basah ditandai adanya        oedema khususnya pada kaki, sedang pada beri-beri kering dijurnpai atropi otot secara umum.

B. Vitamin B2 (Riboflavin)

Pembentukan riboflavin pada usus umumnya tergantung pada keberadaan beberapa macam organisme, contohnya bakteri. Vitamin B1 yang tersedia di dalam tubuh, walaupun dalam jumlah sedikit tetapi sangat dibutuhkan oleh tubuh

Fungsi vitamin B2

a. Berperan dalam pernindahan rangsang          sinar ke syaraf mata.

b. Berperan dalam berbagai enzim terutama      untuk proses oksidasi dalam sel, oksidasi dalam jaringan yang berada di bagian luar tubuh, seperti kulit, mata dan syaraf perifer.

Kebutuhan Vitamin B2

Kebutuhan normal tubuh terhadap vitamin B2 buat orang dewasa adalah kurang lebih 1,6 mg perhari, anak-anak, wanita hamil & menyusui lebih akbar dari kebutuhan orang dewasa yaitu sekitar 1,dua mg perhari.

Sumber vitamin B2

Ragi, telur, hati, ginjal, jantung, susu, kuning telur dan otak. Khusus buat putih telur ternyata lebih poly mengandung B2 dari pada B1

Akibat defisiensi B2

a. Penglihatan menjadi kabur, pada fase        lanjutan mengakibatkan katarak dan keratitis pada mata. Kondisi ini hampir sama dengan kejadian buta senja.

b. Cheliosis, suatu radang atau luka pada        bagian sudut bibir dan hidung.

C. Gangguan pada proses pertumbuhan, proses pencemaran & perangsangan fngsi syaraf.

d. Berat badan menurun sehingga aktivitas        fisik juga berkurang.

c. Vitamin B3 (Niasin)

Vitamin B3 atau niasin sangat mudah berubah sebagai senyawa nikotiamida.

Fungsi Vitamin B3

a. Sangat bermanfaat dalam proses pertumbuhan & perbanyakan sel

b. Sangat penting pada perombakan              karbohidrat

c. Mencegah penyakit pellagra

Kebutuhan Vitamin BB Kebutuhan Vitamin B3 buat orang normal sekitar 100 mg perhari

Sumber Vitamin B3

Hati, susu, kol, tomat, kedelai, bayam & sayuran hijau

Gangguan defisiensi Vitamin B3

Kekurangan vitamin B3 bisa mengakibatkan beberapa penyakit terutama pellagra dengan tanda-tanda sebagai berikut :

a. Dermatitis, ditandai dengan kulit                  kemerahan, mengelupas, pecah-pecah dan    terjadi eksem yang simetris pada bagian kiri dan kanan tubuh.

b. Diare sampai pada keadaan terjadinya        perdarahan di usus

c. Demensia, mengalami depresi mental,          pelupa, cepat letih dan sering melamun

d. Anemia dan perdarahan gusi

d. Vitamin B6 (piridoksin)

Vitamin B6 masih ada pada system enzimatik yang berperan pada metabolisme asam amino

Fungsi Vitamin B6

a. Berguna dalam pembuatan sl-sel darah

b. Berperan pada proses pertumbuhan dan pekerjaan urat syaraf

Kebutuhan Vitamin B6

Kebutuhan Vitamin B6 adalah sekitar 100 mg perhari

Sumber Vitamin B6

Sumber vitamin B6 adalah hati, ikan, daging & sayu mayor

Gangguan defisiensi Vitamin B6

a. Kelambatan perturnbuhan, terutama dalam anak-anak balita

b. Gejala : pellagra, kurang darah dan tanda-tanda sukar buang air besar .

E. Asam pantotenat

Asam pantotenat merupakan vitamin output gugusan 2 macam zat organic suatu asam butirat dengan asam amino alanin

Fungsi Asam pantotenat

a. Sebagai bahan pelengkap koenzirn A,          senyawa yang demikian berperan dalam proses oksidasi

b. Koenzim yg diharapkan buat pembuatan sterol

c. Koenzim yang berperan dalam proses        kimiawi jaringan, misalnya dalam          perombakan karbohidrat, asam lemak, asam    amino, menjadi karbondioksida, air dan energi

Kebutuhan Asam pantotenat

Kebutuhan tubuh terhadap asam pantotenat memang kecil yaitu sekitar 1-2 mg perhari

Gangguan defisiensi Asam pantotenat

a. Gejala dermatitis

b. Kerontokan dalam rambut, rambut memutih, gangguan pada kulit & syaraf

f. Asam Folat (Folasin)

Asam folat dianggap juga pteroiglutamat dan dalam bagian yang mengandung pteridin & asam amino p-amino benzoate dianggap sebagai asam pteroat

Fungsi Folat

a. Sebagai koenzim yg krusial buat metabolisme asam amino

b. Berperan dalam merangsang pembentukan sel darah merah (eritrosit)

c. Berperan pada sintesa asam nukleat

d. Berperan dalam proses pembentukan sel darah merah pada penyembuhan pasien kurang darah pernisiosa, karenanya jua dikenal sebagai antipernisiosa

Kebutuhan Folat

Kebutuhan asam folat perhari yaitu kurang lebih 1 mg, dan diduga asam folat yg dibentuk oleh bakteri pada usus pada keadaan normal telah mencukupi kebutuhan tubuh akan zat tersebut

Sumber Folat Sayuran, hati, ginjal, padi-padian, biji-bijian berlemak & kacang tanah.

Gangguan defisiensi folat

Dapat menaikkan resiko serius dalam kehamilan & cacat lahir yaitu Neural Tube Defect (NTD) yg mensugesti otak dan tulang belakang bayi yang akan dilahirkan

g. Vitamin B 12 (Kobalamin)

Vitamin B12 adalah satu-satunya vitamin yang belum bisa dibuat secara sintetis total, tetapi selalu diekstraksi menurut media tempat tumbuh mikroba, menjadi output fermentasi. Struktur vitamin B12 jua adalah yg paling kompleks dari struktur semua vitamin yg diketahui hingga kini .

Fungsi Vitamin B12

a. Sebagai koenzim yang krusial dalam metabolisme asam amino

b. Berperan dalam merangsang pembentukan eritrosit

c. Berperan pada proses pembentukan darah merah dalam penyembuhan penderita kurang darah pernisiosa, karenanya dikenal menjadi antipernisiosa.

Kebutuhan vitamin B12

Keperluan tubuh akan vitamin ini diperkirakan bahwa bagi mereka yg absorbsinya baik, keperluan vitamin B12 telah relatif.

Sumber vitamin B12

Sumber vitamin B12 yang primer yaitu hati

h. Biotin

Vitamin ini diperoleh menurut banyak sekali bahan makanan yang dikonsumsi, diantaranya : kentang, ragi, hati, ginjal, sayuran & butir-buahan, yang di pada tubuh makanan-rnakanan tadi dirombak menjadi biotin sang bakteri usus. Vitamin ini termasuk keliru satu anggota grup Vitamin B kompleks

Fungsi Biotin

Biotin dalam tubuh berfungsi mencegah timbulnya pelagra dan gangguan dalam kulit, yg ditunjukkan menggunakan gejala-tanda-tanda dermatitis, atropi dalam papil Iidah, kulit terasa kemarau, otot-otot terasa nyeri, anoreksia, nausea, hiperkolesterolemia dan abnormalitas dalam elektrokardiogram. Pada keadaan ini bila diberikan biotin lebih kurang 150 sampai 300 miligram perhari selama tiga-lima hari berturut-turut secara teratur maka gejala ini dapat dihilangkan atau minimal berkuran.

Daftar Pustaka

Banowati, 2014. Dasar Ilmu Gizi, Jogjakarta, deepublish.

Vitamin Yang Larut Dalam Air

Perkembangan pertama ilmu gizi sebagai cabang ilmu yg berdiri sendiri terjadi dalam tahun 1926, ketika Mary Swartz Rose dikukuhkan menjadi Propesor Ilmu Gizi pertama di Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat. Tetapi perhatian mengenai hal ini sebetulnya sudah terjadi sejak zaman purba.

Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Sejarah Gizi

Zaman Purba

Manusia sudah menyadari pentingnya makanan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Manusia mempunyai pandangan baru-wangsit yang masih kabur tentang kuliner yang berwujud tabu, kekuatan magis & nilai-nilai menyembuhkan.

Zaman Yunani

Hippocrates (400 SM), mengibaratkan kuliner menjadi panas yg diharapkan insan. Anak-anak yang sedang tumbuh membutuhkan banyak panas, oleh karena itu mereka mebutuhkan poly kuliner.

Abad 16

Carnaro (1464-1566) & Francis Bacon (1561-1629) berpendapat bahwa ?Makanan yang diatur menggunakan baik dapat memperpanjang umur?.

Abad 18

Antoine Lavoisier (1743-1794)

Merupakan orang yg pertama yang menilik hal-hal yg berkaitan dengan penggunaan tenaga makanan yg meliputi proses pernapasan, oksidasi dan calorimeter dengan menggunakan guinea pig (homogen kelinci) sebagai binatang percobaannya.

Lavoisier mengukur pengguanaan oksigen oleh manusia pada keadaan puasa dan istirahat yang sekarang ini dikenal menggunakan Basal Metabolisme. Dia jua menampakan bahwa konsumsi Oksigen semakin tinggi diatas basal dengan menurunnya suhu, pencernaan kuliner & latihan fisik.

Abad 19

a. Magendie (awal abad 19)

Seorang pakar kimia Prancis buat pertama kali dapat membedakan antara barbagai macam zat gizi pada bahan kuliner, yaitu karbohidrat, lemak, & protein.

B. Leibig (1803-1873)

Seorang pakar kimia menurut Jerman menemukan bahwa karbohidrat, lemak dan protein dioksidasi dalam tubuh & membuat panas atau energi.Beliau juga menyimpulkan bahwa makanan seimbang harus mengandung protein, karbohidrat & lemak.

C. Tahun 1808 ditemukan kalsium, diharapkan buat penggumpalan darah.

D. Volt (1831-1908)

Seorang murid Liebig menemukan bahwa metabolisme protein nir ditentukan oleh kerja otot & bahwa banyaknya metabolisme pada sel menemukan banyaknya konsumsi oksigen.

Baca juga:

  • Konsep dasar ilmu Gizi
  • Zat-zat Pada Malanan

e. Boussigault

Menemukan zat besi sebagai zat esensial, yang pada tahun 1840 penggunaan zat besi untuk menyembuhkan anemia mendapat pengakuan

f. Ringer (1885)

Mengemukakan bahwa larutan yang mengandung natrium klorida, kaliurn dan kalsium klorida di perlukan untuk mempertahankan integritas fungsional.

g. Attwater dan Bryant (1899)

Ilmuwan Amerika pertama, dia menciptakan alat kalorirnetri pertama yg bisa digunakan untuk menyekidiki pertukaran energi manusia. Beliau pula merupakan orang yang pertama menerbitkan Daftar Komposisi Bahan Makanan.

Abad 20

Ilmu gizi semakin menampakkan diri dengan banyaknya penelitian yang dilakukan tentang pertukaran energi & sifat-sifat bahan kuliner pokok.

a. Awal abad 20 pengakuan terhadap ikatan organic dalam jumlah sangat kecil dalam bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh yang kemudian dikenal sebagai vitamin.

B. Lind berdasarkan Inggris telah menulis mengenai penyakit Scurvy, yg lalu dikenal sebagai penyakit dampak kekurangan vitamin c. Eykman, menemukan bahwa selaput luar beras (aleuron) mengandung zat yang bisa mencegah dan menyembuhkan beri-beri.

d. Mc Collum (1913) menemukan vitamin A, hal ini menandakan era Vitamin dalam penelitian gizi.

Sebagaimana halnya sejumlah ilmu-ilmu lain, ilmu gizi jua berkembang pesat sehabis Perang Dunia (PD) II.

Perkembangan itu telah berhasil mengidentifikasi banyak penyakit gangguan gizi misalnya xerofthalmia dan gangguan gizi lain dampak defisiensi kalori dan protein, zat besi, defisiensi yodium, beserta cara-cara menanggulangi berbagai gangguan itu.

Perkembangan Gizi Indonesia

Sedangkan perkembangan ilmu gizi pada Indonesia berkembang pesat sejak tahun 1975-an. Walaupun aneka macam upaya telah dilakukan mengikuti anjuran World Health Organization (WHO) & Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), yaitu dikembangkannya Pedoman pola hidangan seimbang yang dikenal dengan Pedoman Menu 4 Sehat 5 Sempurna yang diperkenalkan oleh Bapak Ilmu Gizi Prof. DR. Dr. Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat Depkes. Pedoman ini pada tahun 1995 telah dikembangkan menjadi Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yg memuat 13 pesan dasar gizi seimbang.

Sejak Pelita II masih ada kebijakan nasional tentang program pemugaran gizi menjadi penerapan konsep WHO yaitu Applied Nutritional Programme (ANP) yg ditegaskan melalui Intruksi Presiden (INPRES) No. 14 tahun 1974, yaitu yg dikenal menjadi acara Upaya Perbaikan Gizi Keluarga.

Sejak waktu itu acara gizi dijalankan secara nasional dengan mengadakan kerja sama lintas sektor yaitu Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, Departemen Agama, Departemen Dalam Negeri, Departemen Pendidikan Nasional & Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Evaluasi secara periodic dilaksanakan secara nasional setiap 2 tahun yg dikenal menggunakan rendezvous Widya Karya Pangan & Gizi dibawah prakarsa Depkes. Akhirnya bisa dicatat kemajuan lain berupa dibentuknya Jaringan Informasi Pangan & Gizi (JIPG) yg saat ini berfungsi menjadi pusat informasi mengenai perkembangan penyediaan dan konsumsi pangan yang berguna bagi perencanaan pengelolaan & penilaian acara pangan dan gizi. Banowati (2014, Hlm 3-6)

DAFTAT PUSTAKA

Lilis Banowati, Ilmu Gizi Dasar, 2014. Jogjakarta. Deepublish

Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi

Tujuan artikel ini agar mahasiswa yang sedang atau telah menjalani tiga tahun perjuangan untuk menjadi Ahli Madya Gizi dapat memahami konsep dan bidang kajian ilmu gizi. Informasi yang di sajikan kali ini adalah Gizi Bayi,  yang di kutip dari sebuah buku berjudul "Dasar ilmu Gizi".

Tersedia pula fakta

  • Gizi balita
  • Gizi anak usia sekolah
  • Gizi remaja
  • Gizi Dewasa
  • Gizi pada wanita hamil
  • Gizi ibu menyusui
  • Gizi lansia

Gizi Bayi

Pada ketika bayi mengalami pertumbuhan yg pesat. Jika dihitung ketika kelahiran pertumbuhan berat badan & tinggi badan sangat cepat. Perubahan organ tubuh selama tahun pertama mempengaruhi kesiapan bayi buat menerima kuliner padat. Di awal kehidupannya, lambung & usus bayi sesungguhnya belum sepenuhnya matang.

Gizi Bayi
?Gizi Bayi

Bayi dapat mencerna gula & susu (laktosa), tetapi belum sanggup membentuk amylase pada jumlah yg relatif. Ini berarti bahwa bayi nir dapat mencerna tepung hingga paling tidak usia tiga bulan.

Untuk itu hal-hal yg perlu diperhatikan merupakan:

1. Bayi yg dilahirkan menggunakan syarat normal usahakan diberikan ASI (Air Susu Ibu) ekslusif menjadi makanan pertamanya

dua. ASI Eksklusif artinya bayi nir diberikan makanan lain selain ASI selama 6 bulan & pemberian ASI usahakan dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun menggunakan kuliner pendamping ASI.

Tiga. Pemberian ASI memiliki keunggulan yg bermanfaat baik bagi mak juga bayi

Keutamaan air susu bunda (ASI)

Dibandingkan menggunakan orang dewasa, kebutuhan bayi akan zat gizi boleh dikatakan sangat kecil. Tetapi apabila diukur dari persentase berat badan, kebutuhan bayi akan zat gizi ternyata melampaui kebutuhan orang dewasa, hampir dua kali lipat.

Makanan pertama & primer bayi tentu saja air susu ibu. Pilihan ini tidak perlu diperdebatkan lagi. Air susu mak cocok sekali buat memenuhi kebutuhan bayi.

Perhatikan gambar perbandingan

Kebutuhan Zat Gizi Bayi

a. Energi

1) Kebutuhan energi bayi yg cukup selama tahun pertama kehidupan sangat bervariasi dari usia dan berat badan.

Dua) Taksiran kebutuhan selama 2 bulan pertama (masa pertumbuhan cepat) yaitu 120 kkal/kg BB/hari namun intake energy berkurang sebagai 70- 85 kkal/kg BB dalam usia 4 bulan.

Tiga) Secara umum, 6 bulan pertama kehidupan bayi memerlukan energi 115-120 kkal/kg BB/hari.

4) Energi didapatkan menurut karbohidrat, lemak, protein.

Lima) Kecukupan gizi bayi menjelang usia empat dan enam bulan ditaksir berdasarkan konsumsi protein berdasarkan ASI dari ibu.

6) Pada usia bayi menjelang enam bulan pertama, setiap 100 mililiter ASI homogen-homogen mengandung 70 Kalori & 1,15 gram protein ASI.

7) Konsumsi ASI bayi yang sehat tanpa diberi makanan tambahan lain berkisar antara 600-900 ml (homogen-rata 750 ml) per hari selama 6 bulan pertama mengandung lebih kurang 6,9-10,4 g protein senilai telur.

8) WNPG 2006 :

a) Usia 0-6 bulan : AKE = 550 Kal/hari & AKP = 10 g/hari

b) Usia 7-11 bulan : AKE = 650 Kal/hari & AKP = 16 g/hari

b. Cairan

1) Kebutuhan cairan berkaitan dengan asupan kalori , suhu lingkungan, aktivitas fisik, kecepatan pertumbuhan dan berat jenis air seni.

2) Bayi yang sehat akan merasa kenyang dengan pasokan ASI sebanyak 150-200 cc/kg BB/hari yaitu pada 6 bulan pertama.

kebutuhan cairan

c. Lemak

1) ASI memasok kurang lebih 40-50% tenaga sebagai lemak (tiga-4 gr/100cc).

Dua) Dari ASI bayi bisa menyerap 85-90% lemak.

Tiga) Lemak di butuhkan selain menjadi sumber tenaga, jua memudahkan penyerapan asam lemak esensial

d. Karbohidrat

1) Tergantung kebutuhan akan kalori

2) Sebaiknya 60-70% tenaga dipasok sang karbohidrat.

Tiga) Pada ASI & sebagian besar susu formula, laktosa memang menjadi asal karbohidrat primer.

4) Sumber karbohidrat diperkirakan 40-50% dalam bentuk laktosa.

E. Protein

1) Pada enam bulan pertama usia bayi, hampir setengah berdasarkan kecukupan protein digunakan buat pertumbuhan (growth).

2) Pada enam bulan kedua, sekitar 40 % kecukupan proteinnya buat pertumbuhan dan selebihnya buat pemeliharaan tubuh. (maintenance) dan keperluan lain.

F. Mineral dan Vitamin

1) ASI yang sehat dan cukup makan dianggap relatif mengandung elemen, kecuali vit. D & di beberapa daerah eksklusif flour.

2) Sebelum diputuskan buat menaruh suplementasi, perlu dipertimbangkan keadaan, misalnya:

a) Status gizi bayi dan ibunya

b) Perkiraan asupan kuliner ibunya

c) Makanan padat apa yg akan diberikan pada bayi saat penyaihan

d) Komposisi zat gizi dalam makanan tersebut

g. Zat Besi

1) Masih diperdebatkan

dua) Bayi sudah berusia 4-6 bulan, kebutuhan Fe sekitar 7 mg.

H. Pola suplementasi lain

Jika bayi diberikan ASI dalam jumlah yang adekuat, dan ibu memiliki status gizi yang baik, suplementasi tidak perlu diberikan. Banowati (2014,  hlm 60-64)

Lilis Banowati, (2014), Ilmu Gizi Dasar. Jogjakarta, Deepublish

Gizi Bayi

Setelah dikonsumsi di dalam alat pencernaan, bahan makanan diuraikan menjadi berbagai zat pada makanan atau zat gizi atau nutrient. Zat makanan pada bahan dasar menurut Ilmu Gizi atau Nutrient yang kita kenal adalah :

1. Karbohidrat atau hidrat arang

2. Protein atau zat putih telur

3. Lemak

4. Vitamin-vitamin

5. Mineral

6. Air

Berikut penjelasannya:

Zat Zat Makanan
Sumber Gizi

Karbohidrat

Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat zat organic yang mempunyai struktur molekul yang berbeda beda, meski terdapat persamaan persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.

Karbohidrat terdiri dari unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang pada umumnya mempunyai rumus kimia Cn(H20)n. Nilai energi karbohidrat adalah 4 kkal per gram . Bonawati (2014, Hlm 16)

Baca juga: Tips mengatasi anak yang tidak mau makan

Janis-jenis Karbohidrat

Karbohidrat yang terdapat dalam makanan umumnya hanya 3 jenis, yaitu :

1. Monosakarida

2. Disakarida

3. Polisakarida

Berikut penjelasannya:

1.Monosakarida (Gula Sederhana/C6H12O6)

Karbohidrat yang paling sederhana yang merupakan molekul terkecil karbohidrat. Pada Dalam tubuh monosakarida langsung diserap oleh dinding dinding usus halus dan menuju ke dalam peredaran darah.

Monosakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu:

a. Glukosa

Glukosa merupakan gula yang paling penting bagi metabolisme tubuh lebih dikenal sebagai gekstora (gula fisiologis), bentuknya yang jadi ditemukan dalam berbagai buah buahan dan sayur sayuran, jagung manis dan sejumlah akar akaran dan madu. Semua jenis karbohidrat akhirnya akan diubah menjadi glukosa. Seperti sumber karbohidrat yang dihasilkan sebagai hasil cernaan pati : pati ->dekstrin ->maltosa ->2 molekul gula glukosa dengan bantuan enzim. Sebagai sumber yang normal, glukosa ditemukan dalam peredaran darah.

b. Galaktosa

Galaktosa merupakan gula yang tidak ditemukan didalam buah-buahan ataupun akar-akaran tapi merupakan hasil hidrolisa dari laktosa atau gula susu, yang melalui proses metabolisme selanjutnya diubah menjadi gula yang dapat menghasilkan energi. Galaktosa merupakan komponen dari serebrosida (perkembangan dari lemak, ditemukan pada otak dan jaringan syaraf)

c. Fruktosa

Fruktosa dikenal sebagai gula yang paling manis jika dibandingkan dengan glukosa dan galaktosa, zat ini bersama-sama glukosa terdapat dalam buah buahan dan sayuran terutama dalam madu, yang menyebabkan rasa manis.

2.Disakarida (Gula Ganda/C12H22O11)

Disakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam tahap metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi 2 molekul monosakarida oleh enzim dalam tubuh. Disakarida dikelompokkan menjadi 3 jenis yang mempunyai arti gizi, yaitu :

a. Sukrosa

Sukrosa atau gula meja, sebagai sumbernya terdapat dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses pencernaan sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.

b. Maltosa

Maltosa atau gula m‘alt/biji, merupakan hasil pecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya dipecah menjadi dua molekul glukosa, sumbernya biji-bijian yang dibuat kecambah. Jadi maltosa tidak ditemui di alam bebas.

c. Laktosa

Laktosa merupakan gula susu, banyak terdapat pada susu, dalam tubuh manusia laktosa agak sulit dicerna jika dibanding dengan sukrosa dan maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan dipecah menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa

3. Polisakarida

Karbohidrat yang tersusun atas banyak gugusan gula sederhana (monosakarida), ada yang dapat dicerna (tepung/pati dan dekstrin) dan ada yang tidak dapat dicerna serta tidak larut dalam air (sellulosa, hemisellulosa), tidak dapat dicerna serta larut dalam air (pectin), umumnya tidak berasa atau berasa pahit Polisakarida dikelompokkan menjadi :

a. Pati/Tepung

Adalah sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk pati. Pati atau tepung merupakan bentuk karbohidrat yang di peroleh dari sumber biji-bijian, akar-akaran, umbi-umbian dan buah tanaman terutama yang belum matang.

b. Dekstrin

Dekstrin ialah bentuk karbohidrat yang diperoleh sebagai hasil antara pencernaan pati untuk dibentuk menjadi maltosa.

c. Glikogen

Glikogen disebut juga pati hewan, adalah jenis karbohidrat semacam gula yang disimpan di hati dan jaringan otot, glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan untuk pemenuhan energi bagi jaringan tubuh pada saat-saat tubuh menjalani kerja keras atau latihan-latihan berat, glukosa diperoleh sebagai hasil ubahan glikogen dan selanjutnya disirkulasikan ke barbagai bagian tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan jaringan lemak. Sumbernya hanya terdapat di dalam makanan berasal dari hewani dalam jumlah terbatas

d. Polisakarida non pati/Serat

Ada dua golongan serat, yaitu :

1. Serat yang tidak larut dalam air (selulosa,hemiselulosa)

Sellulosa adalah unsure dari polisakarida yang tidak dapat dicerna, tahan terhadap kerja enzim dan berpengaruh pada muatan besar makanan

2. Serat yang larut dalam air (pectin)

Pektin juga merupakan unsure polisakarida yang tidak dapat dicema, sumbernya yang utama adalah buahbuahan yang menjadikan kulit buahnya memiliki ketebalan tertentu, pectin berfungsi sebagai laksatif dan pengental, pengikat dan pernbentuk sel makanan.

Baca juga: Masalah gizi pada balita dan pencegahannya

Fungsi Karbohidrat

1. Dalam tubuh

a. Menyediakan keperluan energi

Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai pasokan utama energi bagi tubuh. Setiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. Keberadaan karbohidrat yang ada di dalam tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai glikogen, dan sebagian lagi sisanya rubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan untuk sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.

2. Penghemat protein

Ketika kebutuhan karbohidrat harian tidak terpenuhi, maka tumbuh akan mengambil protein sebagai cadangan energi. Akibatnya fungsi protein sebagai zat pembangun tidak optimal.

Memenuhi kebutuhan karbohidrat akan membuat protein melaksanakan tugas utamanya sebagai zat pembentuk tubuh.

c. Pengatur metabolisme lemak Fungsi karbohidrat lainnya, yaitu sebagai pengatur metabolisme lemak dalam tubuh. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.

d. Menyiapkan cadangan energi siap pakai sewaktu waktu diperlukan, dalam bentuk glikogen

e. Mengatur gerak peristaltic usus, terutama usus besar Makanan tinggi karbohidrat kaya akan serat yang berfungsi melancarkan sistem pencernaan dan buang air besar. Serat pada makanan dapat membantu mencegah kegemukan, kanker usus besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.

2. Dalam hidangan

a. Memudahkan pemberian bentuk pada makanan

b. Dalam proses fermentasi, karbohidrat penting sekali dan mempunyai sifat sifat khusus untuk mendapatkan hasil olah yang disukai konsurnen

c. Jika dipanaskan pada suhu tinggi karbohidrat menjadi caramel yang memberikan aroma khusus

d. Pemberi rasa manis pada makanan

Sumber Karbohidrat

Sumbernya adalah padi padian atau serealia, umbi umbian, kacang kacang kering dan gula. Hasil olah bahan bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung tepungan, selai, sirup. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbiumbian (wortel, bit) lebih banyak mengadung karbohidrat dibanding sayur dau daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, Talas dan sagu.

Kebutuhan Karbohidrat

Tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat sehari untuk manusia, untuk memelihara kesehatan, WHO (1990) menganjurkan agar 55-5% konsumsi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana. Kebutuhan karbohidrat harus terpenuhi untuk mencegah terjadinya ketosis. Ketosis yaitu meningkatnya kadar keton atau sisa produk hati yang tidak dapat dioksidasi dalam darah sehingga mengakibatkan pembakaran lemak berlebihan, gejala ketosis antara lain produksi urine meningkat, depresi, mual, lelah dan pening. Demikian pula tidak ada anjuran secara khusus untuk serat makanan. Lembaga Kanker Amerika menganjurksn makan 20-30 gram serat sehari. Konsumsi berbagai bahan makanan yang mengandung karbohjdrat hendaknya mencukupi sehari harinya, sebab:

1. Karbohidrat yang mencukupi kebutuhan tubuh akan menjamin terlaksananya berbagai kegiatan sehari hari dengan baik

2. Bila karbohidrat melebihi kebutuhan tubuh untuk berbagai kegiatan sehari hari, kelebihannya akan disimpan sebagai cadangan energi dalam hati dan dalam otot dalam bentuk glikogen (glikogen hati dan glikogen otot) yang sewaktu waktu diperlukan karena adanya kegiatan kegiatan yang lebih berat, dapat segera digunakan

3. Bila karbohidrat, kelebihannya itu meningkat terus sehari hari maka akan terjadi pembentukan lemak sebagai akibat penyimpanan pada jaringan adipose di bawah kulit.

Pencernaan Karbohidrat

Proses terjadinya pencernaan dan penyerapan makanan.

jenis karbohidrat secara berurutan adalah sebagai berikut:

1. Di Mulut

Secara mekanik makanan akan dipecah/diperkecil oleh gerak mekanik gigi dan dicampur dengan air liur (saliva) yang dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah, glandula parotis, glandula maksilaris dan glandula sublingualis. Selanjutnya, berlangsung pencernaan secara kimiawi, yaitu enzim ptyalin akan memecah polisakarida (amilum, glikogen, dekstrin) menjadi disakarida berupa maltosa. Lalu enzim maltase akan memecah maltosa menjadi glukosa (monosakarida). Kemudjan makanan yang menjadi gumpalan (bolus) ditelan melalui pharynx dan oesophagus (kerongkongan), makanan pun masuk ke ventrikulus (lambung

2. Di Lambung

Secara mekanik makanan akan dilembutkan dengan gerakan mekanik lambung, sedangkan pencernaan kimiawi melanjutkan proses pencernaan di mulut. Di dalam gaster bolus menjadi semakin encer (menjadi chymus). Seterusnya makanan akan masuk ke usus halus

3. Di usus halus

Terdiri atas bagian: duodenum, jejunum, ileum

Di dalam duodenum chymus dicampur dengan tiga jenis hasil sekresi, yaitu sekresi pancreas, sekresi mukosa duodenum dan sekresi empedu yang dihasilkan oleh sel sel hati. Chymus bergerak lebih lanjut dan masuk berturut turut ke dalam jejunum dan ileum. Gerakan peristaltic usus halus akan lebih menghaluskan makanan, sedangkan secara kimiawi enzim amylase akan mengurai karbohidrat

menjadi glukosa, fruktosa dan galaktosa, enzim sukrosa mengurai sakrosa menjadi fruktosa dan galaktosa, enzim maltase mengurai lactose menjadi glukosa dan galaktosa. Selanjutnya semua karbohidrat dalam bentuk glukosa (monosakarida) diserap oleh dinding dinding usus halus dengan kecepatan yang berbeda beda, sedangkan sisa makanan yang tidak terserap akan masuk ke usus besar (kolon)

4. Di usus besar

Terdiri atas bagian: coecum, colon ascendens, colon transversum, colon descendens dan colon sigmoidenum, rectum

Karbohidrat yang tidak dicerna oleh tubuh, dipecah sebagian oleh mikroba yang terdapat dalam usus, melalui proses fermentasi dan menghasilkan energi untuk keperluan mikroba tersebut dan bahan sisa seperti air dan karbondioksida yang kemudian keluar sebagai flatus. Sisa karbohidrat yang masih ada dibuang sebagai tinja

Penyakit yang berhubungan dengan Karbohidrat

1. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)

Penyakit ini pada dasarnya terjadi karena defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit ini terutama menyerang anak anak yang sedang tumbuh dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya kekurangan makanan secara menyeluruh. Pada anak anak terjadinya KKP bias dalam bentuk marasmus dan kwashiorkor, dapat juga gabungan bentuk keduanya.

a. Marasmus

Adalah chronic starvation. Seluruh zat gizi tidak tercukupi. Dapat disebabkan karena anak menderita sakit berat/penyakit infeksi berulang atau karena kelaparan. Biasanya terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. Gejalanya bervariasi antara lain : pertumbuhan terhambat, wajah seperti orang tua, extreme irritability, lethargy, tidak berinteraksi dengan lingkungan, selalu lapar, pot belly, berat badan sangat kurang.

b. Kwashiorkor

Suatu kondisi kurang protein karena ketidakcukupan intake protein pada periode tertentu. Umumnya ditemukan di usia 1-4 tahun setelah penyapihan. Anak yang mengalami kwashiorkor tidak dapat tumbuh secara normal dan sintesa jaringan kolagen sangat menurun.

Gejalanya antara lain : Rambut berubah warna dan kurus, moon face, edema, misery dan apathy, tidak napsu makan, kulit pucat dan mengelupas, hepatomegali, berat badan kurang

c. Marasmic kwashiorkor

Kekurangan gizi karena ketidakcukupan intake protein dan kalori. Merupakan kombinasi kekurangan protein dari kwashiorkor dan gejala kekurangan kalori seperti marasmus. Gejalanya antara lain : lethargy, rentan terhadap penyakit, edema dan berat badan sanga‘ kurang.

2. Penyakit kegemukan (Obesitas)

Kegemukan (overweight) adalah suatu keadaan kelebihan berat badan 10% di atas berat badan ideal atau persentase lemak tubuh melebihi 20% untuk pria dan 25% untuk wanita. Kelebihan berat badan di atas 25% dari berat badan ideal disebut obesitas

Penyebab utama terjadinya kelebihan berat badan adalah asupan makan (energy intake) lebih besar dibandingkan energi yang diperlukan untuk aktivitas (energy output)

Upaya upaya yang perlu ditempuh untuk membantu menurunkan berat badan, yaitu:

a. Mengurangi asupan kalori

b. Mengurangi jumlah porsi makanan sesuai dengan ketentuan dan frekuensi makanan

c. Mengurangi makanan yang berlemak

d. Menambah porsi buah, sayuran dan banyak minum air putih

e. Olah raga yang teratur, biasakan jalan kaki

3. Diabetes Melitus

Penyakit diabetes melitus merupakan suau keadaan hiperglikemia (kadar gula darah melebihi 140 mg%) kronik yang diakibatkan oleh defisiensi hormone insulin. Gejalanya antara lain:

a. Poliuri

b. Polidipsi

c. Poliphagia

d. Lemah dan otot menjadi lemas

e. Mual dan muntah

f. Berat badan biasanya turun atau mungkin naik

g. Gatal gatal, luka sukar sembuh

Penderita Diabetes Melitus memerlukan pengaturan makanan yang seksama.

Tujuan pengaturan makanan pada penderita DM yaitu:

a. Mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal.

b. Mencapai dan mempertahankan kadar lipid/lemak mendekati kadar optimal.

c. Mencegah komplikasi klinis dan akut

d. Meningkatkan kualitas hidup.

Berikut adalah pengaturan makanan yang tepat bagi penderita Diabetes Mellitus:

a. Komposisi 60-70% karbohidrat, 25-30% lemak dan 10-25% protein.

b. Cukup kalori, cukup Vitamin dan mineral

c. Batasi garam.

d. Hindari karbohidrat sederhana (gula, madu, sirup) dan alkohol.

4. Lactose Intolerance

Penyakit ini juga merupakan gangguan metabolic yang mengenai disakarida laktosa. Pada penderita penyakit lactose intolerance terdapat defisiensi enzim lactase, karena sintesanya mengurang atau tidak disintesa sama sekali. Gejala yang terjadi ialah bahwa penderita penyakit ini akan menderita diare bila mendapat air susu atau produk susu, baik ASI maupun air susu sapi atau hewan lain. Banowati, (2014, Hlm 7-19)

LEMAK

Lemak adalah sekelompok ikatan organic yang terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Nilai energi lemak adalah 9 kkal per gram

Jenis-jenis Lemak

Lemak dikelompokkan menjadi beberapa jenis, meliputi:

1. Simple fat (lemak sederhana/lemak bebas).

Lebih dari 95% lemak tubuh adalah trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak, yang terbagi menjadi:

a. Asam lemak jenuh

1).Terbentuk di dalam tubuh, berasal dari bahan-bahan makanan yang dikonsumsi, merupakan zat padat dan bersama dengan gliserin dapat disintesis sendiri oleh tubuh, sebagia kecil diantaranya adapula yang sifatnya cair

2). Asam lemak jenuh terdapat dalam daging sapi, biri-biri, kelapa, kelapa sawit, kuning telur

b. Asam lemak tak jenuh

Asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid), didatangkan dari luar tubuh, merupakan lemak cair, umumnya tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh.

Asam lemak tak jenuh terbagi menjadi dua :

1).Asam lemak tak jenuh tunggal (ikatan atom C rangkap 1) Macamnya: Asam Palmitoleat, Asam Oleat

2). Asam lemak tak jenuh ganda (ikatan atom C rangkap 2) Macamnya: Asam Linoleat, Asam Linolenat, Asam Eleostearat, Asam Arakhidonat, Asam lemak tidak jenuh terdapat dalam minyak jagung, minyak zaitun dan mete.

2. Lemak ganda

Lemak ganda mempunyai komposisi lemak bebas ditambah dengan senyawa kimia lain. Jenis lemak ganda meliputi:

a. Phospholipid

Yaitu unsur-unsur penyusun lemak yang mengandung fosfor dalam molekulnya, merupakan komponen membrane sel, komponen dan struktur otak, jaringan. syaraf, bermanfaat untuk penggumpalan darah, memperrnudahrnelarutnya lemak dalam air. Misal Lechitin dan Chepalin

b. Glicolipid

Yaitu unsur-unsur penyusun lemak yang mempunyai rantai panjang, cerebrosida, gangliosida dan sulfolipida, ditemukan dalam otak dan susunan syaraf, beberapa bagian dari alat tubuh (hati, limpa) dan ditemukan juga berperan penting dalam melancarkan pengangkutan lemak dalam tubuh

c. Lipoprotein

Terdiri atas HDL (High Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein), kilomikro.

3. Derivat Lemak (Lemak Tiruan)

Termasuk lemak jenis ini adalah kolesterol, ditemukan sebagai bagian yang penting dalam sel, jaringan tubuh : otak syaraf, ginjal, limpa, hati dan kulit. Sumber kolesterol termasuk telur (kuning telur), hati, unggas, daging berlemak, otak, ikan, organ kelenjar dari kerbau, lemak susu, lemak butter dan keju.

Kolesterol sendiri pada dasarnya memiliki beberapa manfaat, antara lain:

a. Sebagai komponen penting jaringan syaraf dan membrane sel.

b. Pemecahan kolesterol oleh hati menghasilkan garam empedu yang bermanfaat untuk pencernaan dan penyerapan lemak.

c. Membentuk hormone tertentu (misalnya hormone seksualitas)

d. Pelopor pembentukan Vitamin D

Jumlah kolesterol yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit, antara lain aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah karena menumpuknya kolesterol dalam arteri), jantung koroner, hipertensi, dan lain-lain.

Berdasarkan proses pembentukannya, lemak digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Lemak Esensial Lemak esensial tidak dapat dihasilkan oleh tubuh, sehingga harus ada dalam makanan.

Lemak esensial meliputi :

a. Asam Palmitat

b. Asam Stearat

c. Asam Palmito Oleat

d. Asam Linoleat

e. Asam Linolenat

f. Asam Arakhidonat

g. Asam Oleat

2. Lemak Nonesensial

Lemak nonesensial dapat dihasilkan oleh tubuh melalui proses interkonversi bahan makanan.

Berdasarkan wujudnya lemak digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :

1). Visible fat

Yaitu lemak hewan dan lemak nabati yang mudah dilihat atau kentara, seperti : lemak hewani yang sering dijual di pasar, mentega, keju.

2). Invisible fat

Lemak yang belum kentara, yaitu lemak yang masih dalam bentuk susu, kacang-kacangan, kuning telur, alpukat dan lain-lain.

Fungsi Lemak

1. Lemak berfungsi penghasil energi, tiap gram lemak menghasilkan sekitar 9 sampai 9,3 kalori, energi yang berlebihan dalam tubuh disimpan dalam jaringan adipose sebagai energi potensial.

2. Sebagai pelindung organ tubuh, menjaga kehilangan panas tubuh dan pengatur temperature tubuh.

3. Berfungsi menghemat protein, dalam hal ini kalau tersedianya energi dalam tubuh telah tercukupi oleh lemak dan karbohidrat, maka pemanfaatan protein untuk penimbul energi dapat dikurangi atau tidak diperlukan.

4. Sebagai penghasil asam lemak esensial, dikarenakan asam lemak esensial tidak dapat dibentuk dalam tubuh melainkan harus tersedia dari luar, berasal dari makanan Sebagai pelarut vitamin tertentu, seperti A, D, E, K sehingga dapat dipergunakan tubuh.

5. Sebagai pelumas diantara persendian dan membantu pengeluaran sisa-sisa makanan dari dalam tubuh.

6. Sebagai pengangguh perasaan lapar sehubungan dengan dicernakannya lemak lebih lama, selain itu lemak juga memberi cita rasa lebih tahan dan lebih memuaskan pada makanan yang dikonsumsi.

Sumber Lemak

Sumber lemak kita bagi menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari binatang termasuk ikan, telur dan susu. Kedua jenis lemak ini berbeda dalam jenis asam lemak yang menyusunnya. Lemak nabati mengandung banyak asam lemak tak jenuh, yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah, dan dalam suhu kamar, berbentuk cair, disebut minyak. Seperti minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak untuk konsumsi banyak yang berasal dari biji-bijian, seperti kacang tanah, biji jagung, biji kacang kedelai, biji kapas dan sebagainya. Lemak hewani mengandung terutama asam lemak jenuh, yang mengakibatkan dalam suhu kamar berbentuk padat. Zat Lemak berbentuk padat sehingga biasa disebut lemak atau gaji. Seperti lemak babi dan sapi.

Kebutuhan Lemak

Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak. WHO lemak sebanyak 15-3000 (1990) menganjurkan konsumsi kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan. Diantara lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-700 dari lemak tidak jenuh ganda. Konsumsi kolesterol dianjurkan kurang lebih 300 mg sehari.

Pencernaan Lemak

1. Di mulut Pencernaan mekanik oleh gigi, mengunyah, mencampur dengan air ludah dan ditelan. Selanjutnya makanan masuk oesophagus terus ke lambung

2. Dilambung Pencernaan mekanik oleh gerakan lambung sedangkan secara kimiawi enzim lipase (T ributirase) akan mengurai Jemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya makanan masuk ke usus halus

3. Diusus halus Pencernaan mekanik oleh peristaltic usus, sedangkan pencernaan kimiawinya adalah enzim lipase yang dihasilkan pancreas mengurai lemak menjadi asam lemak dan gliserol (lanjutan dari lambung), getah empedu (berupa garam cholat) yang dihasilkan oleh empedu berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak, sehingga menjadi emulsi yang dapat diserap oleh usus halus.

4. Di usus besar Sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan, dikeluarkan melalui feses

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan Lemak

1. Lemak dalam hidangan memberikan kecenderungan meningkatkan kadar kolesterol darah, terutama lemak hewani yang mengandung asam lemak jenuh. Kolesterol yang tinggi bertalian dengan peningkatan prevalensi penyakit hipertensi.

2. Pada orang yang mengalami obesitas (kegemukan) terdapat kadar kolesterol darah yang tinggi dan memberikan gejala kelebihan jaringan lemak di dalam tubuh.

PROTEIN

Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun atas atom-atom C, H, 0, dan N. Protein disebut juga zat putih telur karena protein pertama kali ditemukan pada putih telur. Protein merupakan bahan pokok atau bahan utama pembentuk sel tumbuhan, hewan dan manusia. Oleh karena itulah protein disebut sebagai zat pembangun.

Jenis-jenis Protein

Klasifikasi protein dapat dilakukan berdasarkan berbagai cara :

1. Berdasarkan komponen-komponen yang menyusun protein

a. Protein Sederhana

Protein sederhana, tidak mempunyai ikatan dengan bahan lain, misalnya albumine dalam telur disebut ovoalbumine, albumine dalam susu disebut laktoalbumin.

b. Protein Bersenyawa

Ikatan protein dengan zat-zat lain, misalnya :

Protein + glikogen = glikoprotein

Protein + zat warna (hemoglobine) = kromoprotein

Protein + nuklein = nucleoprotein

Protein +fosfor = fosfoprotein

Protein + lemak = lipoprotein

c. Protein Derivat (protein turunan)

Protein tersusun atas unsure-unsur pembentuk yang disebut amino. Asam amino dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu :

1) Asam amino esensial (tak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga harus ada dalam makanan), terdiri atas :

a) Isoleusin

b) Leusin

c) Lisin

d) Methionin

e) Penilalanin

f) Theronin

g) Triptopan

h) Valin

2) Asam amino semi asensial

a) Arginin

b) Histidin

c) Titrosin

d) Sistin

e) Glysin

f) Serin

3) Asam amino nonesensial (dapat dihasilkan tubuh), terdiri atas :

  • Asam glutamate
  • Asam aspartat
  • Alanin

2. Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasikan menjadi :

a. Protein Hewani Yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari binatang, seperti protein dari daging, protein susu dan sebagainya.

b. Protein Nabati Yaitu protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti protein dari jagung (zein), dari terigu dan sebagainya

3. Berdasarkan fungsi fisiologiknya dapat dibagi menjadi :

a. Protein Sempurna Bila protein ini mampu mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan

b. Protein Setengah Sempurna Bila mampu mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan badan

c. Protein Tidak Sempurna Bila sama sekali tidak mampu menyokong pertumbuhan badan maupun pemeliharaan jaringan.

Fungsi Protein

1. Membangun sel tubuh

Pertumbuhan dan penambahan otot dan tulang hanya mungkin bila tersedia cukup asam amino

2. Mengganti sel tubuh

Dapat mengganti sel maksudnya adalah Tubuh sangat bagus dalam memelihara protein yang ada dan mampu menggunakan kembali asam amino yang telah diperoleh dari pemecahan atau perubahan jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau pada jaringan lain.

3. Membuat air susu, enzim dan hormone

Air susu ibu tersusun atas protein, demikian juga untuk membentuk enzim maupun hormone diperlukan protein

4. Membuat protein darah

Upaya untuk mempertahankan stabilitas tekanan osmose struktur darah memerlukan protein. Disamping itu hemoglobin sendiri tersusun atas serum dan protein

5. Menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh

Protein diperlukan untuk mengikat kelebihan asam atau basa dalam cairan tubuh sehingga reaksi netral dari cairan tubuh selalu dapat dipertahankan

6. Sumber energi

Protein dapat menyediakan energi yang diperlukan untuk aktivitas, karena menghasilkan 4 kkal/g protein

7. Pembentukan antibody

Kemampuan tubuh untuk Inelakukan detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim yang terutarna terdapat dalam hati. Dalam keadaan kekurangan protein kemampuan tubuh untuk menghalangi pengaruh toksik bahan-bahan racun ini berkurang. Seseorang yang menderita kekurangan protein lebih rentan terhadap bahan-bahan racun dan obat-obatan

8. Mengangkut zat-zat gizi

Kekurangan protein menyebabkan gangguan pada absorbsi dan transportasi zat-zat gizi.

Sumber Protein

Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam jumlah maupun mutu seperti telur, susu, unggas, ikan dan kerang. Tapi harus diperhatikan bahwa telur bagian merahnya mengandung banyak kolesterol begitu juga pada kerang-kerangan mengandung banyak kolesterol sehingga tidak baik untuk dipergunakan di dalam diet yang harus rendah kolesterol. Sumber utama protein nabati ialah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu serta kacang-kacangan lain.

Kebutuhan Protein

Kebutuhan protein dalam tubuh menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi yang diperlukan untuk mencegah kehilangan protein tubuh dan memungkinkan produksi protein yang diperlukan dalam masa pertumbuhan, kehamilan atau menyusui Angka Kecukupan Protein (AKP) pada orang dewasa menurut hasil kajian penelitian keseimbangan nitrogen adalah 0,75 gram/kg berat badan.

Pencernaan Protein

1. Di mulut

Pencernaan mekanik oleh gigi dan tidak terjadi pencernaan secara kimiawi

2. Di lambung

Gerakan lambung merupakan pencernaan mekanis di daerah ini, sedangkan pencernaan kimiawi yang terjadi di dalamnya adalah penguraian protein menjadi peptone dan asam amino yang dilakukan oleh enzim pepsin.

3. Di usus halus

Pencernaan mekanik dilakukan oleh gerak peristaltic usus, sementara pencernaan kimiawi berlangsung melalui enzim peptidase mengurai polypeptide menjadi asam amino.

4. Di usus besar

Pada umumnya protein dicerna dan diserap dengan sempurna sehingga di dalam tinja praktis tak tersisa protein makanan

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan Protein Ada dua jenis penyakit gizi yang terkait dengan protein.

1. Defisiensi protein

a. Kwasiorkor

b. Marasmus

2. Berdasarkan kelainan sintesa serta metabolisme protein.

VITAMIN

Vitamin adalah senyawa organic yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik, seperti pertumbuhan normal, memelihara kesehatan dan reproduksi. Zat gizi ini harus didatangkan dari luar tubuh yaitu diperoleh dari bahan makanan. Penggunaan vitamin di dalam tubuh dipengaruhi oleh :

1. Provitamin (precursor vitamin) Pada umumnya vitamin tidak dapat disintesa di dalam tubuh, sehingga harus disediakan dari luar dan biasanya diperoleh dari makanan. Tetapi hal ini tidak mutlak benar, karena ada beberapa vitamin yang dapat dibuat di dalam tubuh dengan mengubah ikatan organic lain. Senyawa yang tidak mempunyai aktivitas sebagai vitamin tetapi dalam tubuh dapat diubah menjadi vitamin disebut provitarnin atau precursor vitamin, tapi tidak semua Vitamin mempunyai precursor

Vitamin-vitamin yang mempunyai precursor :

a. Vitamin A dengan precursor karoten

b. Vitamin D dengan precursor 7-dehidro cholesterol

c. Niacin dengan precursor trypthopane

2. Antivitamin

Antivitamin adalah ikatan-ikatan kimia organic yang berpengaruh menentang atau meniadakan kerja suatu vitamin. Sebagian besar vitamin telah diketahui mempunyai antivitamin.

Mekanisme kerja antivitamin :

a. Merebut titk aktif vitamin dalam enzim (hambatan kompetitiv).

b. Merusak vitamin ketika masih dalam sel.

c. Mengikat vitamin dalarn rongga usus, sehjngga mengendap dan tidak dapat diserap ke dalam mukosa dinding usus.

3. Bioaviabilitas vitamin

Tidak semua vitamin yang ada dapat diabsorbsi (diserap oleh tubuh).

Vitamin digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu :

1. Vitamin-vitamin larut dalam lemak Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin A, D, E dan K. Jenis vitamin yang telah di sebut diatas dapat disimpan di dalam tubuh dengan jumlah yang cukup besar, terutama dalam hati.

Sifat-sifat umum vitamin larut lemak

a. Larut dalam lemak dan pelarut lemak

b. Kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan disimpan dalam tubuh

c. Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu

d. Gejala defisiensi berkembang lambat.

e. Tidak selalu perlu ada dalam makanan sehari-hari

f. Mempunyai precursor atau provitamin

g. Hanya mengandung unsure-unsur C, H dan O.

h. Diabsorbsi melalui system limfe

i. Hanya dibutuhkan oleh organisme

j. kompleks Beberapa jenis bersifat toksik pada jumlah relative rendah (6-10 kali KGA)

2. Vitamin-vitamin larut dalam air

Vitamin yang termasuk kelompok ini adalah vitamin B dan C. Jenis vitamin ini tak dapat disimpan dalam tubuh. Kelebihan vitamin ini akan dibuang lewat urine sehingga kekurangan (defisiensi vitamin B dan C lebih mudah terjadi. Sifat-sifat umum vitamin larut air.

a. Larut dalam air

b. Simpanan sebagai kelebihan kebutuhan sangat sedikit

c. Dikeluarkan melalui urine

d. Gejala defisiensi sering terjadi dengan cepat

e. Harus selalu ada dalam makanan sehari-hari

f. Umumnya tidak mempunyai precursor

g. Selain C, H dan O mengandung N, kadang-kadang 8 dan Co

h. Diabsorbsi melalui vena porta

i. Dibutuhkan oleh organisme sederhana dan kompleks

j. Bersifat toksik hanya pada dosis tinggi/megadosis (>10 kali KGA).

Vitamin-vitamin larut lemak

1. Vitamin A

2. Vitamin D

3. Vitamin E

4. Vitamin K

Vitamin-vitamin yang larut dalam air

1. Vitamin C (asam askorbat)

2. Vitamin B kompleks

MINERAL

Ada dua kelompok besar:

1. Makro elemen: K, Na, Ca, Mg dan P, S serta Cl

Fungsi makro elemen

a. Sebagai bagian dari zat yang aktif dalarn metabolisme atau sebagai bagian panting dari struktur sel dan jaringan

b. Berfungsi dalam keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan tubuh, baik intra seluler maupun ekstra seluler

2. Mikro elemen

a. Mikro elemen esensial : Fe, Cu, Co, Se, Zn, F.

b. Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti betul diperlukan atau tidak di dalam struktur atau fisiologi tubuh, seperti Cr, Mo.

c. Mikro elemen yang tidak diperlukan, atau non esensial. Jenis ini terdapat di dalam tubuh karena terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan, jadi sebagai kontaminan (pencemar). Termasuk dalam kelompok ini ialah Al, As, Ba, Bo, Pb, Cd, Ni, Si, Sr, Va dan Br.

Fungsi mikro elemen

Berhubungan dengan enzim yang diperlukan untuk bekerja secara maksimal

3. Trace elements, yang sebenarnya sudah termasuk kelompok mikro elemen, tetapi diperlukan dalam kwantum yang lebih kecil lagi, yaitu: Co, Cu dan Zn

Kalsium atau Zat Kapur (Ca)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tubuh manusia terkandung sekitar 22 gram kalsium/kg BB tanpa lemak. Dari jumlah sekian sekitar 99 00 Ca terdapat dalam tulang dan gigi.

Fungsi Kalsium

a. Pembentukan tulang dan gigi

b. Mempengaruhi penerimaan rangsang pada otot dan syaraf

c. Membantu proses penggumpalan darah

Sumber Kalsium

Susu, kuning telur, keju, mentega, udang, sayur-sayuran tertentu seperti brokoli, kacang-kacangan dan buah-buahan

Kebutuhan Kalsium Kebutuhan bagi orang dewasa normal yaitu sekitar 0.8 gram/hari. Menurut Vuthonse, Mitchell, Steg-Gerda kebutuhan kalsium bagi orang dewasa adalah antara 7 sampai 7.5 mg/kg BB atau kurang lebih 0.5 sampai 0.7 gram seharinya. Kebutuhan kalsium bagi anak-anak, ibu hamil dan menyusui lebih tinggi daripada kebutuhan kalsium orang dewasa.

Gangguan defisiensi Kalsium

a. Karies dentis atau kerusakan pada gigi

b. Pertumuhan tulang menjadi tidak sernpurna dan dapat menimbulkan rakhitis c.Apabila bagian tubuh terluka maka darah akan sukar membeku, darah keluar terus-menerus

d. Terjadinya kekejangan pada otot.

Fosfor (P)

Unsur fosfor yang terkandung dalam tubuh orang dewasa dekitar 12 gram/kg jaringan tanpa lemak, sekitar 85 % jumlahnya dijumpai dalam kerangka tulang. Dalam plasma jumlah fosfor sekitar 3.5 mg/100 ml plasma. Total fosfor dalam darah adalah sekitar 30-45 mg/ 100 ml darah.

Fungsi Fosfor

a. Mempengaruhi semua proses perombakan dan pembentukan zat.

b. Membentuk fosfatida yaitu bagian penting dari plasma.

c. Pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat turunan.

d. Bersama kalisium membentuk matriks tulang.

d. Membantu proses pengerutan tulang.

Sumber Fosfor

Susu, mentega, telur dan kacang-kacangan

Kebutuhan Fosfor

Kebutuhannya untuk orang dewasa diperkirakan sekitar 0.8 -1.5 gram/hari. Jumlah tersebut biasanya meningkat sejalan dengan pertambahan usia pertumbuhan dan pada ibu hamil.

Gangguan Defisiensi Fosfor

Kekurangan biasanya terjadi bila penggunaan obat antacid (untuk menetralkan asam lambung) dalam jangka lama. Antasid (aluminium hidroksida mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorbsi. Kekurangan dapat terjadi juga karena kehilangan banyak cairan melalui urine. Kekurangan fosfor ini dapat menyebabkan: kerusakan tulang dengan gejala: rasa lelah, kurang napsu makan dan tulang rusak

Magnesium (Mg)

Dalam keadaan normal, diperkirakan jumlah magnesium dalam tubuh yaitu sekitar 0.5 gram/kg jaringan bebas lemak, kira-kira 60% daripadanya berada dalam jaringan tulang. Diperkirakan sepertiga dari jumlah yang tersedia bercampur dengan unsure fosfat. Selebihnya melekat pada permukaan tulang.

Fungsi Magnesium

a. Bermanfaat dalam respirasi selular

b. Pemecahan jaringan dan destruksi sel

c. Pengaktif berbagai aktifitas enzim

d. Dibutuhkan dalam metabolisme lemak dan protein

Sumber Magnesium Diperoleh dari sumber alami yaitu dari hampir semua bahan makanan, terutama dari sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dan kacang-kacangan, daging, susu dan hasiI-hasilnya serta coklat.

Kebutuhan Magnesium

Kecukupan magnesium rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan sekitar 4.5 mg/kg BB. Untuk orang dewasa laki-laki diperkirakan kebutuhannya sekitar 280 mg/hari dan untuk wanita sekitar 250 mg/hari.

Gangguan Defisiensi Magnesium

Kekurangan magnesium dapat terjadi pada kekurangan protein dan energi serta sebagai komplikasi penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan absorbsi dan atau penurunan fungsi ginjal,endokrin, terlalu lama mendapat makanan lewat intravena juga pada penggunaan diuretic. Kekurangan magnesium menyebabkan kurang napsu makan, gangguan dalam pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung

Besi (Fe)

Besi yang berbentuk ferri dengan peranan dari getah lambung (HCl) direduksi menjadi ventuk ferro yang lebih mudah diserap oleh mukosa usus. Dalam hal ini ketersediaan vitamin C sangat membantu proses reduksi tersebut. Selanjutnya ferro akan bergabung dengan apoferitin membentuk protein yang mengandung besi (ferritin), pada akhirnya masuk ke dalam plasma darah.

Fungsi Fe

a. Sebagai komponen dalam fermen sitokrom yang penting dalam pernapasan.

b. Sebagai komponen dalam hemoglobin yang penting dalam mengikat oksigen dalam sel darah merah.

c. Berperan dalam pembentukan enzirn katalase, mitikondria, sitokrom dan flavoprotein.

Sumber Fe

Sayur-sayuran, daging, dan ikan

Kebutuhan Fe

Kebutuhan zat besi dalam sehari pada orang dewasa sekitar 3.5 gram, sekitar 70% dijumpai dalam bentuk hemoglobin dan 25°omerupakan cadangan zat besi yang terdiri dari ferritin hemosiderin. Ferritin hemosiderin banyak dijumpai di dalam hati, limpa dan sumsum tulang.

Gangguan Defisiensi Fe

Defisiensi besi dapat menyebabkan anemia gizi besi, kekurangan ini umumnya dapat menyebabkan pucat, rasa lamah, letih, pusing, kurang napsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kernampuan kerja, menurunnya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka.

Natrium (Na) dan Khlor (Cl)

Dalam tubuh manusia mengandung kira-kira 1.8 gram Na/kg BB bebas lemak, sebagian besarnya terdapat dalam cairan ekstraselular. Kandungan Na dalam plasma yaitu sekitar 300 355 mg/100 ml. sedangkan ion Cl merupakan anion utama dalam cairan ekstraselular, terdapat dalam bentuk gabungan dengan Na. kurang 15% C1 terletak secara intraseluler. Cl dalam darah dan eritrosit sangat dibutuhkan untuk homeostatic dalam pengendalian pH darah.

Fungsi Na) dan Khlor (Cl)

a. Untuk pembentukan HCl yang sangat penting bagi penyerapan Fe dalam lambung b. Membantu iritabilitas dari sel-sel otot

c. Berperan sebagai penyangga atau buffer pada kasus asidosis ataupun alkalosis

Sumber Na) dan Khlor (Cl)

Garam dapur, monosodium glutamate (MSG), dendeng, corned, sarden, kerupuk, keripik, saos, kecap.

Gangguan defisiensi (Na) dan Khlor (Cl)

a. Turunnya nilai osmotic cairan ekstraseluler.

b. Suhu tubuh dapat meningkat sehubungan dengan terganggunya system regulasi.

c. Mengakibatkan muntah-muntah dan keringat berlebihan, sehingga efek lanjutnya dapat mengakibatkan dehidrasi.

Kalium (K)

Kalium yang terkandung dalam tubuh manusia sekitar 2.6 mg/kg BB bebas lemak, bagian tubuh yang banyak mengandung unsure Kaliumnya yaitu sel-sel syaraf dan otot dan dalam jumlah kecil dijumpai dalam cairan ekstraseluler.

Fungsi Kalium (K)

a. Merupakan unsure anorganik yang penting di dalam cairan intraseluler.

b. Berperan penting dalam teransmisi impuls-impuls syaraf.

c. Berpenting untuk kontraksi otot.

d. Penting untuk pertumbuhan.

Sumber Kalium (K)

Daging, susu, sayuran, sereal, kacang, buah segar.

Gangguan defisiensi Kalium (K)

a. Otot menjadi lemah, kalau tidak diatasi malahan dapat menimbulkan kelumpuhan b. hiperkalemia.

Tembaga (Cu)

Tubuh manusia mengandung mineral Cu diperkirakan sekitar 1.5-2.5 mg/kg BB bebas lemak. Jumlah tersebut tersebar di seluruh jaringan yaitu alarn hati, otak, jantung dan ginjal. Cu yang terdapat dalam plasma darah yaitu sekitar 110 mcg/lOO ml dan dalam eritrosit terkandung sekitar 115 mcg/ 100 ml

Sumber Tembaga (Cu)

Sumber makanan yang mengandung Cu biasanya tersedia dari makanan yang berasal dari laut seperti kerang, kepiting dan sumber makanan hewani yaitu daging serta berasal dari kacang dan coklat

Kebutuhan Tembaga (Cu)

Kebutuhan Cu dalam sehari yaitu sekitar 2-4 mg

Yodium(l)

Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg yodium yang tersebar dalam semua jaringan tubuh, kandungannya yang tinggi yaitu sekitar sepertiganya terdapat dalam kelenjar tyroid dan kandungan yodium terdapat lebih tinggi pada ovari, otot dan darah.

Fungsi Yodium (I)

a. Sebagai komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada kelenjar gondok (tiroid)

b. Tiroksin termasuk yodium merupakan pengendali transduksi energi seluler

Sumber Yodium (1)

Sea food, telur, produk susu.

Kebutuhan Yodium (I)

Kebutuhan yodium untuk orang dewasa perhari sekitar 150 pg.

Gangguan defisiensi Yodium (I)

Kekurangan yodium dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid atau yang disebut dengan gondok. Apabila terjadi pembesaran terus menerus dan berlangsung dalam waktu yang lama maka akan menimbulkan gejala yang lebih luas, yaitu :

a. Kretinisme yaitu hambatan pertumbuhan (cebol).

b. Pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.

c. Kekurangan yodium pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah.

AIR

Air merupakan komponen terbesar dalam sturktur tubuh manusia. Kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh.

Fungsi Air

Sebagai komponen terbesar, air memiliki manfaat yang sangat penting, yaitu:

a. Sebagai media transportasi zat-zat gizi, membuang sia-sisa metabolisme, hormone ke organ sasaran (target organ).

b. Mengatur temperature tubuh terutama selama aktivitas fisik.

c. Mempertahankan keseimbangan volume darah.

Sumber Air

Disamping sumber air yang nyata berupa air dan minuman lain, hampir semua makanan mengandung air. Sebagian besar buah dan sayuran mengandung sampai 95% air, sedangkan daging, ayam dan ikan sampai 70 -80 %.

Gangguan defisiensi Air

Gangguan keseimbangan air dan elektrolit, serta pengaturan suhu dapat membahayakan fungsi tubuh seseorang. Misalnya dehidrasi ringan dapat mengganggu aktivitas fisik, sedangkan dehidrasi berat dapat menyebabkan heatstroke bahkan kematian

Kebutuhan Air Setiap saat kita akan kehilangan air melalui pemapasan, keringat, urin dan pergerakan usus. Agar tubuh berfungsi normal, maka air yang hilang harus digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air. Dua pendekatan untuk kebutuhan air rata-rata pada orang dewasa:

a. Pendekatan pengganti.

Mengkonsumsi 2 1. Air atau minuman lainnya dalam sehari (kurang lebih 8 gelas) untuk menggantikan cairan yang hilang. Rata-rata keluaran urin orang dewasa 1,5 l sehari. Air juga dapat keluar melalui pernapasan, keringat dan pergerakan usus. Makanan biasanya menyumbangkan 20% dari jumlah total yang diperlukan

b. Rekomendasi harian.

Institute of Medicine menyarankan laki-laki untuk mengkonsumsi 13 gelas dan perempuan mengkonsumsi 9 gelas dari total minuman dalam sehari.

Baca juga:Konsep dasar ilmu gizi

Daftar Pustaka:

Lilis Banowati (2014), Ilmu Gizi Dasar. Jogjakarta, Deepublish.

Zat Zat Makanan

Pada tulisan ini telah tersaji informasi tentang pengenalan makan padat pada bayi di atas umur 4-6 bulan,  tulisan ini di kutip dari referensi buku "Dasar Ilmu Gizi" Oleh Lilis Banowati semonga dapat membantu teman-teman mahasiswa dalam bidangnya masing-masing, terutama yang berlatar ilmu Gizi atau kebidanan, dalam mencari literatur yang terpercaya.

Pedoman Pengenalan Makanan Padat Bayi Usia 4-6 Bulan | Ilmu Gizi
Pengenalan kuliner padat

Metode Pengenalan Makanan Padat

a. Mulai dengan makanan yang dapat         memberikan sumber zat besi.

b. Pengenalan makanan bertahap (setiap 3         atau 5 hari).

c. Mulai dengan 1 sendok teh setiap kali,             teruskan jika kelihatan bayi telah siap.

d. Tawarkan makanan padat pada awal               pemberian makanan ketika bayi lapar.

E. Pada awalnya lapisi sedikit kuliner menggunakan formula buat membantu si bayi transisi dari ASI ke formula.

F. Jangan sekali-kali mencampurkan makanan ke formula pada pada botol. Berikan bayi makan dengan sendok.

g. Volume pemberian susu jangan dikurangi      sebelum bayi mampu bersantap dengan sendok.

h. Makanan padat sebaiknya disuapkan              sebelum susu diberikan.

i. Selama menyuapi bayi, tersenyum dan             berbicaralah padanya.

urutan umur pemberian makanan padat
Baca juga: Pengertian ASI ekslusif, keuntungan dan fungsinya

Pentingnya variasi makana

Varias bahan kuliner buat bayi sangat penting karena:

a. Tidak ada satu jenis makanan yang cukup      mengandung zat gizi untuk kebutuhan bayi.

b. Variasi bahan makanan yang diberikan          sejak bayi akan diingat, sehingga ketika menjadi besar tetap akan mengingat jenis  makanan tersebut.

C. Mengatasi bayi susah makan lantaran variasi hidangan nir menyebabkan bayi bosan. Jenis bahan makanan jua perlu buat merangsang enzim pencernaan buat mencerna aneka macam jenis kuliner.

d. Variasi bahan makanan terutama harus      mengingat bahan makanan local yang ada di sekitar yang murah dan mudah didapat serta  bermanfaat.

Baca pula:

  • Konsep dasar Ilmu gizi,  pengertian gizi
  • Materi Gizi pada Bayi

Pengaruh Status Gizi pada Pertumbuhan & Perkembangan

a. Pertumbuhan dan perkembangan anak        ditentukan sebagian oleh factor keturunan.

b. Tetapi lingkungan mempunyai peranan        yang besar. Faktor-faktor lingkungan yang berperan dalam tumbuh kembang anak ialah masukan makanan (diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani, keadaan kesehatan

c. Bagi pertumbuhan bayi yang penting          tentunya pemberian makanan yang kualitas maupun kuantitasnya baik hingga bayi dapat tumbuh normal.

d. Tiap kali bayi sakit, seperti penyakit infeksi,  napsu makannya berkurang sedangkan kebutuhan energi dan zat-zat gizi meningkat pada tiap infeksi baik ringan maupun yang berat. Banowati, (2014, hlm 65-67)

Tidak perlu buat mengenalkan kuliner padat pada bayi kurang 4-6 bulan.

Dengan alasan sebagai berikut :

a. Refleks ekstrusi lidah yang cenderung        mendorong makanan padat keluar mulut.

b. Produksi amylase pankreatik, suatu enzim    penting untuk pencernaan pati pada makanan bayi sangat rendah.

c. Ekzema dan penyakit atopik lainnya lebih      sering terjadi pada bayi yang menerima makanan padat awal.

d. Pemberian makanan padat tidak                       mempunyai pengaruh terhadap pola tidur.

e. Makanan padat dapat menghambat                penyerapan zat besi dan zat gizi lainnya dari ASI.

f. Pengenalan kuliner padat sebelum usia 4-6 bulan diasosiasikan dengan masa penyusuan yang lebih pendek. Banowati,  (2014,  hlm 65)

Baca pula:

  • Zat-zat pada makan oleh lilis Banowati materi kuliah
  • Sejarah perkembangan Ilmu Gizi

Lilis Banowati (2014), Ilmu Gizi Dasar. Jogjakarta, Deepublish.

Pedoman Pengenalan Makanan Padat Bayi Usia 4-6 Bulan | Ilmu Gizi

Tulisan ini bertujuan dapat menambah literatur dan mempermudah mahasiswa dalam menguasai materi perkuliahan ilmu gizi,  salah satunya tentang ASI Eksklusif. Referensi ini diambil dari sebuah buku yang berjudul "Dasar Ilmu Gizi".

Pengertian ASI ekslusif, Manfaat Dan Keuntungan
Ibu menyusui

Pengertian ASI Eksklusif

ASI ekslusif merupakan memberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi semenjak lahir sampai usia 6 bulan. Pada tahun 2002 World Health Organization menyatakan bahwa "ASI eksklusif selama 6 bulan pertama hidup bayi merupakan yg terbaik. Menyusui eksekusif adalah memberikan hanya ASI segera setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan & menaruh kolostrumdanquot;.

Pemberian ASI eksklusif

Pemberian ASI eksklusif adalah hadiah ASI saja pada bayi sampai 6 bulan tanpa tambahan makanan/ cairan seperti susu formula, madu, air teh, jeruk, air putih atau kuliner padat misalnya pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, nasi tim, & sebagainya.

1. Komposisi ASI

Komposisi dan volume dapat berubah waktu dilahirkan dan 6 bulan kemudian.

Berdasarkan saat produksinya

ASI pada golongan pada 3 grup yakni :

a. Kolostrum

Kolostrum (susu awal) merupakan ASI yg keluar pada hari pertama. Setelah kelahiran bayi, berwarna kekuningan & lebih kental, karena mengandung banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang krusial buat melindungi bayi berdasarkan penyakit infeksi.

Kolostrum jua mengandung Vitamin A, E, & K serta beberapa mineral seperti Natrium & Zn. Kolostrum adalah ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke-4 yang merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi & berprotein tinggi. Volume kolostrum merupakan 150-300 mililiter / 24 jam.

B. ASI transisi/peralihan

ASI peralihan merupakan ASI yg keluar setelah kolostrum hingga sebelum menjadi matang. Biasanya diproduksi dalam hari ke 4-10 selesainya kelahiran. Kandungan protein akan makin rendah sedangkan kadar karbohidrat & lemak makin tinggi dibandingkan pada kolostrum, jua volume akan makin meningkat.

C. ASI matang/mature

ASI matang/mature adalah ASI yang      dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya komposisi relatif tetap. Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuningan yang diakibatkan warna dari gambar Ca-casenat riboflavin, dan karoten yang terdapat di dalamnya. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi. sampai umur 6 bulan.

Selama 6 bulan pertama, volume ASI pada ibu sekurang-kurangnya sekitar 500-700 mililiter/hari, bulan ke 2 lebih kurang 400-600 mililiter/hari dan 300-500 ml/hari selesainya bayi berusia satu tahun.

2. Manfaat Menyusui

Manfaat ASI sangat besar dalam upaya meningkatkan kualitas hayati anak, lantaran menggunakan menyusui tidak hanya memberi keuntungan pada bayi saja, tetapi jua bagi ibu & keluarga, bahkan bagi negara.

Keuntungan menyusui bagi bayi, terdapat dua yaitu:

a. Ditinjau berdasarkan aspek gizi

Kandungan gizi lengkap dan sinkron dengan kebutuhan bayi buat tumbuh kembang yang optimal. Praktis dicerna dan diserap, karena perbandingan whey protein /casein merupakan 80/20, sedangkan susu sapi 40/60. Disamping itu ASI mengandung lipase yg memecah trigliserida sebagai asam lemak dan gliserol. Laktosa pada ASI gampang terurai menjadi glukosa dan galaktosa, dan enzim laktase telah terdapat sejak bayi lahir.

B. Ditinjau menurut aspek imonologi

Mengandung kekebalan diantaranya: Imunitas selular yaitu lekosit sekitar 4000/ml ASI yg terutama terdiri menurut Makrofag Imunitas humoral, contohnya IgA-enzim pada ASI yg mempunyai dampak antibakteri contohnya lisozim, katalase & peroksidase. Laktoferin Faktor bifidus Antibodi lainnya: Interferon, faktor antistafilokokus, antibodi HSV, B12 binding protein, dan komplemen C3 dan C4. Tidak mengakibatkan alergi.

C. Ditinjau berdasarkan aspek psikologis

Mendekatkan hubungan ibu & bayi mengakibatkan perasaan kondusif bagi bayi, yg krusial buat membuatkan dasar kepercayaan dengan mulai mempercayai orang lain/ibu & akhirnya mempunyai kepercayaan pada diri sendiri.

D. Manfaat lainnya bagi bayi

1) Mengurangi insidens karies dentis

2) Mengurangi maloklusi rahang

tiga) Asi mengandung kurang lebih 13 macam hormon antara lain ACTH, TRH, TSH, EGF, Prolaktin, Kortikosteroit, Prostaglandin, dll.

Keuntungan Menyusui

a. Bagi Ibu

a) Aspek kesehatanlbu Dapat mengurangi      pendarahan post partum, mempercepat involusi uterus dan mengurangi insidens karsinoma payudara.

B) Aspek psikologis

Mendekatkan hubungan    ibu dan anak serta memberikan perasaan dipelukan.

C) Aspek keluarga berencana

Menunda nunda        kembalinya kesuburan,      sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Perlu diketahui bahwa frekuensi menyusui yang sering baru mempunyai efek keluarga berencana.

B. Bagi keluarga

a) Hemat karena tidak perlu menyediakan       dana untuk membeli susu formula.

b) Bayi jarang sakit, bisa menghemat biaya        pengobatan.

c) Mendekatkan hubungan bayi dengan          keluarga.

Bagi bangsa & Negara

1) Dapat menurunkan angka kesakitan dan         kematian anak.

Lantaran nilai gizi yang optimal dan adanya faktor protektif dalam ASI, maka anak sporadis sakit dan kematian anak yang minum ASI lebih rendah.

2) Mengurangi subsidj rumah sakit untuk        perawatan Ibu dan anak.

Rumah sakit tidak perlu membeli susu    formula, botol dot, bahan bakar untuk mensterilkan botol, dll. Disamping itu dengan rawat gabung akan menurunkan insiden infeksi nusokomial, sehingga selain perawatan Ibu dan anak lebih pendek, juga menghemat pembelian antibiotika, cairan infus, dan lain-lain.

3) Mengurangi subsidi biaya perawatan anak sakit.

Telah terbukti bahwa bayi yang minum susu botol lebih sering sakit diare, penyakit infeksi saluran pernafasan & malnutrisi berdasarkan dalam yg minum ASI.

4) Mengurangi devisa negara untuk membeli    susu formula.

5) Meningkatkan kualitas generasi penerus.      Karena anak yang mendapatkan ASI tumbuh kembang secara optimal, dengan demikian kualitas generasi penerus terjamin.

Jadi betapa besarnya andil menyusui dalam hidup ini, sehingga sangat disayangkan jika sampai terdapat ibu yg tidak mau menyusui bayinya sendiri. Sikap dan konduite yg galat misalnya ini wajib kita luruskan, supaya tercipta anak-anak yang sehat jasmani, mental, juga sosial. Banowati, (2014, hlm 67-71)

Daftar Pustaka

Banowati, 2014. Dasar Ilmu Gizi, Jogjakarta, deepublish.

Pengertian ASI ekslusif, Manfaat Dan Keuntungan

Vitamin-vitamin larut lemak

1. Vitamin A

Dua. Vitamin D

3. Vitamin E

4. Vitamin K

Vitamin-vitamin yang larut pada air

1. Vitamin C (asam askorbat)

dua. Vitamin B kompleks

Namun yg akan pada jelaskan adalah vitamin yg larut pada lemak

Berikut penjelasannya:

1. Vitamin A

Ikatan kimia yang mempunyai kegiatan vitamin A dianggap preformed vitamin A, termasuk grup ini adalah retinol & asam retinoat. Preformed vitamin A banyak terdapat pada bahan makanan hewani. Sedangkan ikatan kimia yang nir memiliki kegiatan vitamin A namun di dalam tubuh dapat diubah menjadi Vitamin A adalah provitamin A, hal ini terjadj di dinding usus. Provitamin A dimana mempunyai ikatan karoten hanya terdapat pada bahan makanan botani.

Vitamin Yang Larut Dalam Lemak
Vitamin larut pada lemak

Beta karoten adalah karoten yang paling banyak mengandung molekul Vitamin A, beta karoten bisa djpecah sebagai 2 molekul Vitamin A, tetapi tidak bisa memberikan vitamin A yg lebih poly karena tidak semuanya bisa diserap oleh tubuh. Diperkirakan hanya sekitar 50% karoten yg dikonsurnsi dapat djrombak sebagai Vitamin A.

Fungsi vitamin A

a. Fungsi pada proses melihat

Pada proses melihat Vitamin A berperan menjadi retinal (retinene) yang merupakan komponen menurut zat penglihat rhodopsin. Rhodopsin ini memiliki bagian protein yang disebut opsin yang menjadi rhodopsin sesudah bergabung menggunakan retina. Rhodopsin merupakan zat yang dapat menerima rangsang cahaya dan mengubah tenaga cahaya menjadi energi biolistrik yang merangsang indra penglihatan

b. Fungsi pada metabolisme generik Fungsi ini tampaknya erat berkaitan dengan metabolisme protein antara lain:

- Integritas epithel

Pada defisiensi vitamin A akan terjadi gangguan struktur maupun fungsi epithel yaitu ephitel kulit sebagai tebal dan terjadi hyperkeratosis, bagian atas kulit menjadi pruritus (gatal-gatal), pada ephitel saluran-saluran d1 dalam tubuh jua menunjukkan kelainan, misalnya tractus respiratorius, tractus urogenitalis & saluran-saluran kelenjar menjadi sentra perkapuran dan terjadi berbagai calculi (batu kapur) Pertumbuhan

Pada dasarnya hambatan pertumbuhan karena adanya kendala sintesa protein. Sintesa protein memerlukan Vitamin A sehingga pada defisiensi vitamin A jua terjadi kendala sintesa protein, yang pada akhirnya dapat Mengganggu pertumbuhan. Gejala ini tampak terutama dalam balita yg sedang berada dalam periode pertumbuhan

-Permeabilitas membrane

Vitamin A berperan mengatur permeabilitas membrane sel. Melalui pengaturan permeabilitas membrane sel, vitamin A mengatur konsentrasi zat-zat gizi di pada sel yg diperlukan untuk metabolisme sel

-Pertumbuhan gigi

Ameoblast (zat pembentuk email) sangat ditentukan oleh Vitamin A, sehingga apabila pada waktu pembentukan bakal gigi dalam syarat defisiensi vitamin A maka akan terjadi kendala pada fungsi ameoblast sebagai akibatnya email yg terbentuk rnenajdi sangat peka terhadap impak cariogenik.

-Produksi hormone steroid

Vitamin A berperan dalam sintesa hormone steroid terutama sejumlah hormone steroid yang bersangkutan dengan proses kehamilan dan proses pengaturan keseimbangan garam dan cairan tubuh.

C. Fungsi dalam proses reproduksi

Percobaan terhadap hewan memberitahuakn bahwa defisiensi vitamin A bisa menaruh kemandulan baik pada binatang jantan juga betina. Pada pemeliharaan jaringan ovarium & jaringan testis terjadi kendala perkembangan sel reproduksi. Sel ootid tidak dapat berkembang sebagai ovum & sel spermatid tidak berkembang menjadi spermatozoa

Sumber vitamin A

a. Vitamin A (preformed vitamin A) Banyak terdapat pada bahan kuliner hewani yaitu pada hati dan ginjal

b. Pro vitamin A Banyak masih ada pada buah-buahan berwarna kuning/ orange, wortel, ubi, labu akbar kuning, jagung kuning berwarna kuning, sayur-sayuran warna hijau

Kebutuhan Vitamin A

Kebutuhan akan vitamin A bagi anak dan remaja (12 20 tahun) dalam keadaan normal sebesar tiga-lima mg perhari, sedangkan orang dewasa, bunda hamil & menyusui sekitar kurang lebih 6 mg

Penyakit gizi berkaitan menggunakan vitamin A

a. Defisiensi vitamin A

1) Buta senja (niktalopia)

Ketidak mampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya jelas ke cahaya samara-samar/senja

2) Perubahan pada mata Kerusakan dalam kornea mata, diawali dengan xerosis konjungtiva yaitu konjungtiva sebagai kemarau, bercak bitot yaitu berupa bercak putih keabu-abuan pada konjungtiva. Dalam bentuk sedang dinamakan xerosis kornea yaitu kornea sebagai kering dan kehjlangan kejernihannya. Dan dalam tahap yang paling berat adalah keratomalasia dimana kornea sebagai lunak & bias pecah yg menyebabkan kebutaan total

3) Infeksi Fungsi kekebalan tubuh menurun sebagai akibatnya gampang terjangkit penyakit seperti infeksi pada saluran pernapasan & saluran kemih. Pada anak-anak dapat menyebabkan komplikasi campak yang membuahkan kematian

4) Perubahan pada kulit Kulit menjadi kering dan kasar, mengeras dan mengalami keratinisasi

5) Gangguan pertumbuhan Pertumbuhan sel-sel terharnbat, termasuk sel-sel tulang. Fungsi sel-sel yang membentuk email dalam gigi terganggu & terjadi atrofi sel-sel yang membentuk dentin, sehingga gigi mudah rusak Hypervitaminosis A Pada orang yang kuasa memperlihatkan tanda-tanda-tanda-tanda nausea, vomitus, rasa sakit ketua. Terdapat jua hyperhemoglobinemia, rambut mudah rontok. Namun hal ini nir ditemukan di Indonesia. Hyperkarotinemia Pada konsumsi karotinoid berlebih, kadar karotin d1 pada darah semakin tinggi & terdapat rona kuning di seluruh tubuh, menyerupai kondisi icterus. Warna kuning pada

hyperkarotinemia nir tentang kuku dan sclera mata dan tidak memberikan keluhan sakit.

Dua. Vitamin D

Vitamin D bisa dibuat tubuh menggunakan donasi sinar surya. Bila tubuh menerima relatif sinar matahari konsumsi vitamin D melalui kuliner tidak diperlukan. Lantaran bisa disintesis pada dalam tubuh, vitamin D bisa dikatakan bukan Vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh nir mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu djpenuhi melalui makanan.

Vitamin D dibagi sebagai 4 jenis, yaitu :

a. Vitamin D1

Merupakan campuran Vitamin D2 dan Vitamin D3, sedangkan struktur molekuler Vitamin D1 nir ada.

B. Vitamin D2

Vitamin D atau disebut pula menggunakan kata Calciferol, dihasilkan menurut penyinaran ergosterol yg terdapat dalam tumbuh-flora

c. Vitamin

D3 Provitamin D3 didapat berdasarkan derivate kolesterol yang berasal menurut bahan hewani yang diklaim 7-dehydro kolesterol yang pada insan terbentuk di bawah kulit, dengan bantuan sinar ultra violet yg berasal menurut sinar mentari

d. Vitamin

D4 Berasal menurut penyinaran sinar ultra violet pada minyak botani yang mengandung 22-dehydro kolesterol

Fungsi vitamin D

a. Mengatur kadar Calsium & fosfor dalam darah bersama-sama kelenjar anak gondok.

B. Memperbesar penyerapan calsium dan fosfor berdasarkan usus

c. Mempengaruhi penyerapan calsium & fosfor menurut usus

d. Mempengaruhi kerja kelenjar endokrin

e. Pembentukan garam Calsium di jaringan

Sumber vitamin D

Vitamin diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan, seperti minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi & sedikit dalam butir pisan.

Kebutuhan Vitamin D

Diperkirakan konsumsi 400 SSI sehari telah mencukupi buat semua jenis umur & jenis kelamin.

Penyakit yg berkaitan dengan vitamin D

a. Defisiensi vitamin D

Defisiensi vitamin D menyebabkanterjadinya penyakit rakhitis (riketsia) :

1) Osteomalcia (pelunakan tulang)

2) Gangguan pada system pertulangan,          calcifikasi tulang tidak normal (pembentukan tulang tidak normal karena kekurangan calsium)

tiga) De-mineralisasi (kekurangan mineral) dalan jangka saat yang lama .

4) Deformjtas tulang (tulang tidak dapat         berkembang)

b. Hypervitaminosis

Terjadi pengapuran pada jaringan yg bukan umumnya, misalnya ginjal

3. Vitamin E

Pakar penemu vitamin E yaitu Evans & Burr dan dikenal menjadi factor esensial pada reproduksi. Ditemukannya vitamin E mula-mula berkaitan menggunakan kegagalan kehamilan hewan percobaan tikus yang dalam makanannya defisien pada vitamin E.

Macam-macam Vitamin E

a. Tocoferol

b. Tocotrienol

Fungsi vitamin E

a. Mencegah keguguran atau perdarahan dalam mak yang hamil

b. Diperlukan pada saat sel sedang membelah   Antioksidan alamiah (penghambat oksidasi)

c. Berkaitan menggunakan perlindungan sel terhadap daya destruktif peroksidadalam jaringan, seperti jantung, hati, sel darah merah. Peroksida ini memiliki kesanggupan Mengganggu phospolipid pada struktur sel

d. Mempertahankan elastisitas kulit

e. Penguat dinding sel dan pembentukan        mitokondria

f. Berperan dalam pembentukan enzim               pernapasan dan proses reproduksi

g. Mencegah distrofi otot dan kelainan syaraf sentra.

Sumber vitamin E

Minyak nabati, hati, sayuran warna hijau, produk susu dan biji-bijian.

Penyakit yang berkaitan dengan vitamin E

a. Kemandulan (sterilitas) dan/atau keguguran (abortus).

B. Otot-otot melayuh dikarenakan terjadinya kerusakan syaraf penggerak

c. Berlangsungnya kemunduran pada hjpofise dan kelenjar gondok

4. Vitamin K

Vitamin K ditemukan lebih kurang tahun 1935 oleh Dam dkk yang menurut penemuannya itu bisa ditentukan bahwa vitamin K adalah salah satu vitamin yg larut pada lemak.

Macam Vitamin K

a. Vitamin K1 (Phylloquinone)

Pada suhu kamar berbentuk minyak, terdapat dalam bahan pangan nabati

b. Vitamin K2 (Menoquinone)

Merupakan gerombolan isoprenoid, vitamin ini dibuat dalam sel-sel bakteri

c. Vitamin K3 (Menadione)

Mempunyai keaktifan 2 kali lipat dibandingvitamin K alami, vitamin ini merupakan senyawa sintetis

Fungsi vitamin K

Pembentukan protombim, jelasnya krusial pada proses koagulasi (penggumpalan darah)

Sumber vitamin K

Sayur-sayuran hijau, kuning telur, minyak kedelai, hati

Penyakit yang berkaitan menggunakan Vitamin K

a. Perdarahan pada kulit dan mukosa               membrane.

B. Waktu pembekuan darah memanjang.

Daftar Pustaka

Banowati, 2014. Dasar Ilmu Gizi, Jogjakarta, deepublish.

Vitamin Yang Larut Dalam Lemak