Tulisan ini bertujuan dapat menambah literatur dan mempermudah mahasiswa dalam menguasai materi perkuliahan ilmu gizi, salah satunya tentang ASI Eksklusif. Referensi ini diambil dari sebuah buku yang berjudul "Dasar Ilmu Gizi".
Ibu menyusui |
Pengertian ASI Eksklusif
ASI ekslusif merupakan memberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi semenjak lahir sampai usia 6 bulan. Pada tahun 2002 World Health Organization menyatakan bahwa "ASI eksklusif selama 6 bulan pertama hidup bayi merupakan yg terbaik. Menyusui eksekusif adalah memberikan hanya ASI segera setelah lahir sampai bayi berusia 6 bulan & menaruh kolostrumdanquot;.
Pemberian ASI eksklusif
Pemberian ASI eksklusif adalah hadiah ASI saja pada bayi sampai 6 bulan tanpa tambahan makanan/ cairan seperti susu formula, madu, air teh, jeruk, air putih atau kuliner padat misalnya pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, nasi tim, & sebagainya.
1. Komposisi ASI
Komposisi dan volume dapat berubah waktu dilahirkan dan 6 bulan kemudian.
Berdasarkan saat produksinya
ASI pada golongan pada 3 grup yakni :
a. Kolostrum
Kolostrum (susu awal) merupakan ASI yg keluar pada hari pertama. Setelah kelahiran bayi, berwarna kekuningan & lebih kental, karena mengandung banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang krusial buat melindungi bayi berdasarkan penyakit infeksi.
Kolostrum jua mengandung Vitamin A, E, & K serta beberapa mineral seperti Natrium & Zn. Kolostrum adalah ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari ke-4 yang merupakan cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi & berprotein tinggi. Volume kolostrum merupakan 150-300 mililiter / 24 jam.
B. ASI transisi/peralihan
ASI peralihan merupakan ASI yg keluar setelah kolostrum hingga sebelum menjadi matang. Biasanya diproduksi dalam hari ke 4-10 selesainya kelahiran. Kandungan protein akan makin rendah sedangkan kadar karbohidrat & lemak makin tinggi dibandingkan pada kolostrum, jua volume akan makin meningkat.
C. ASI matang/mature
ASI matang/mature adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya komposisi relatif tetap. Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuningan yang diakibatkan warna dari gambar Ca-casenat riboflavin, dan karoten yang terdapat di dalamnya. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup, ASI ini merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi. sampai umur 6 bulan.
Selama 6 bulan pertama, volume ASI pada ibu sekurang-kurangnya sekitar 500-700 mililiter/hari, bulan ke 2 lebih kurang 400-600 mililiter/hari dan 300-500 ml/hari selesainya bayi berusia satu tahun.
2. Manfaat Menyusui
Manfaat ASI sangat besar dalam upaya meningkatkan kualitas hayati anak, lantaran menggunakan menyusui tidak hanya memberi keuntungan pada bayi saja, tetapi jua bagi ibu & keluarga, bahkan bagi negara.
Keuntungan menyusui bagi bayi, terdapat dua yaitu:
a. Ditinjau berdasarkan aspek gizi
Kandungan gizi lengkap dan sinkron dengan kebutuhan bayi buat tumbuh kembang yang optimal. Praktis dicerna dan diserap, karena perbandingan whey protein /casein merupakan 80/20, sedangkan susu sapi 40/60. Disamping itu ASI mengandung lipase yg memecah trigliserida sebagai asam lemak dan gliserol. Laktosa pada ASI gampang terurai menjadi glukosa dan galaktosa, dan enzim laktase telah terdapat sejak bayi lahir.
B. Ditinjau menurut aspek imonologi
Mengandung kekebalan diantaranya: Imunitas selular yaitu lekosit sekitar 4000/ml ASI yg terutama terdiri menurut Makrofag Imunitas humoral, contohnya IgA-enzim pada ASI yg mempunyai dampak antibakteri contohnya lisozim, katalase & peroksidase. Laktoferin Faktor bifidus Antibodi lainnya: Interferon, faktor antistafilokokus, antibodi HSV, B12 binding protein, dan komplemen C3 dan C4. Tidak mengakibatkan alergi.
C. Ditinjau berdasarkan aspek psikologis
Mendekatkan hubungan ibu & bayi mengakibatkan perasaan kondusif bagi bayi, yg krusial buat membuatkan dasar kepercayaan dengan mulai mempercayai orang lain/ibu & akhirnya mempunyai kepercayaan pada diri sendiri.
D. Manfaat lainnya bagi bayi
1) Mengurangi insidens karies dentis
2) Mengurangi maloklusi rahang
tiga) Asi mengandung kurang lebih 13 macam hormon antara lain ACTH, TRH, TSH, EGF, Prolaktin, Kortikosteroit, Prostaglandin, dll.
Keuntungan Menyusui
a. Bagi Ibu
a) Aspek kesehatanlbu Dapat mengurangi pendarahan post partum, mempercepat involusi uterus dan mengurangi insidens karsinoma payudara.
B) Aspek psikologis
Mendekatkan hubungan ibu dan anak serta memberikan perasaan dipelukan.
C) Aspek keluarga berencana
Menunda nunda kembalinya kesuburan, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Perlu diketahui bahwa frekuensi menyusui yang sering baru mempunyai efek keluarga berencana.
B. Bagi keluarga
a) Hemat karena tidak perlu menyediakan dana untuk membeli susu formula.
b) Bayi jarang sakit, bisa menghemat biaya pengobatan.
c) Mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
Bagi bangsa & Negara
1) Dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.
Lantaran nilai gizi yang optimal dan adanya faktor protektif dalam ASI, maka anak sporadis sakit dan kematian anak yang minum ASI lebih rendah.
2) Mengurangi subsidj rumah sakit untuk perawatan Ibu dan anak.
Rumah sakit tidak perlu membeli susu formula, botol dot, bahan bakar untuk mensterilkan botol, dll. Disamping itu dengan rawat gabung akan menurunkan insiden infeksi nusokomial, sehingga selain perawatan Ibu dan anak lebih pendek, juga menghemat pembelian antibiotika, cairan infus, dan lain-lain.
3) Mengurangi subsidi biaya perawatan anak sakit.
Telah terbukti bahwa bayi yang minum susu botol lebih sering sakit diare, penyakit infeksi saluran pernafasan & malnutrisi berdasarkan dalam yg minum ASI.
4) Mengurangi devisa negara untuk membeli susu formula.
5) Meningkatkan kualitas generasi penerus. Karena anak yang mendapatkan ASI tumbuh kembang secara optimal, dengan demikian kualitas generasi penerus terjamin.
Jadi betapa besarnya andil menyusui dalam hidup ini, sehingga sangat disayangkan jika sampai terdapat ibu yg tidak mau menyusui bayinya sendiri. Sikap dan konduite yg galat misalnya ini wajib kita luruskan, supaya tercipta anak-anak yang sehat jasmani, mental, juga sosial. Banowati, (2014, hlm 67-71)
Daftar Pustaka
Banowati, 2014. Dasar Ilmu Gizi, Jogjakarta, deepublish.
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.