Tulisan ini terdiri berdasarkan beberapa bidang kajian ilmu gizi meliputi Ilmu Gizi Dasar, Gizi Pangan, Gizi Masyarakat, Gizi Institusi, & Gizi Klinik. Tujuan artikel ini agar mahasiswa yg sedang atau telah menjalani tiga tahun perjuangan buat sebagai Ahli Madya Gizi dapat memahami konsep dan bidang kajian ilmu gizi.
Informasi yg akan saya sajikan disini adalah:
- Pengertian ilmu gizi
- Sejarah ilmu gizi
- Pedoman umum gizi seimbang (Lama)
- Pedoman gizi (Penyempurnaan/terbaru)
ilmu Gizi |
Konsep Ilmu Gizi
A. Pengertian ilmu gizi
Ilmu Gizi atau Nutrition Science adalah ilmu yang mempelajari tentang makanan dan kaitannya dengan kesehatan tubuh. Menurut WHO,ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut meliputi pengolahan zat-zat gizi yang diperoleh melalui makanan untuk pertumbuhan, menghasilkan energi, dan memelihara jaringan.
Ada beberapa istilah penting yg perlu dipahami berkaitan menggunakan ilmu gizi, yaitu:
1. Gizi atau Nutrition adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digestif, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Secara etimologi, gizi berasal dari kata ghidza yang berarti makanan.
2. Zat Gizi atau Nutrients adalah ikatan kimia yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan fungsi untuk menghasilkan energi, membangun, memelihara jaringan, dan mengatur proses kehidupan.
3. Bahan Makanan adalah makan dalam keadaan mentah atau belum mengalami proses pengolahan.
4. Pangan adalah istilah yang digunakan untuk bahan yang dapat dijadikan makanan dalam kondisi mentah atau matang.
5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat gizi dan atau unsur kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh dan berguna jika dimasukkan ke dalam tubuh.
6. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan seimbang dalam bentuk variabel tenentu atau perwujudan dari keadaan gizi dalam bentuk tertentu. Definisi lain status gizi yaitu keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi.
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Ilmu gizi petama kali berkembang semenjak zaman purba, akan tetapi terbatas dalam kuliner buat mempertahankan kehidupan dan menyembuhkan penyakit. Pada zaman yunani, lebih kurang 400 tahun sebelum masehi, Hipocrates mengemukakan bahwa kuliner merupakan sesuatu yg diharapkan insan.
Antoine Lavioser (1743-1794) mempelajari tentang proses pernapasan, oksidasi, dan kalorimetri. Memasuki abad 19, seseorang ahli kimia Prancis, Megendie, sudah bisa membedakan zat gizi dalam bahan makanan, yaitu protein, lemak, & karbohidrat. Kemudian, awal abad 20 penelitian Lavoiser berkembang sebagai penelitian mengenai sifat bahan kuliner utama dan pertukaran energi.
Pada tahun 1926, Marry Swartz Rose dikukuhkan sebagai Profesor ilmu gizi pertama. Sejak saat itu ilmu gizi diakui menjadi cabang ilmu yg berdiri sendiri. Perkembangan ilmu gizi di Indonesia berlangsung seiring menggunakan Belanda mendirikan Laboratorium Kesehatan dalam tahun 1888 di Jakarta. Tujuannya yaitu menanggulangi penyakit beri-beri di Indonesia dan Asia.
Sejak 1919 sampai 1938, Jansen & Donath melakukan penelitian tentang Gondok di Wonosobo, kemudian didirikan Lembaga Eijkman. Kegiatan lembaga tersebut berupa survei gizi pada tahun 1927-1942 bertujuan mengamati pola makan, keadaan gizi, pertanian, dan perekonomian. Lembaga ini pula berhasil melakukan analisis zat gizi bahan kuliner yang kini dikenal sebagai Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).
Pada tahun 1934 didirikan Lembaga Makanan Rakyat yang diketuai oleh Prof. Poerwo Soedarmo atau dikenal menjadi Bapak Gizi Indonesia. Bapak Poerwo Soedarmo pula berhasil memperkenalkan kenaikan pangkat gizi yg baik dengan istilah ?Empat Sehat Lima Sempuma?.
Baca juga:
- Tips mengatasi anak yang tidak mau makan
- Pengertian ASI ekslusif, keuntungan dan fungsinya
C. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
?Empat Sehat Lima Sempurna?. Itulah pedoman yg hampir seluruh orang Indonesia paham. Akan namun, panduan tadi nir dipakai lagi dari tahun 1995. Hal ini sinkron menggunakan keputusan Kongres Gizi Internasional di Roma pada tahun 1992. Kongres tadi membahas pentingnya gizi seimbang buat menghasilkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi buat seluruh negara menyusun Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Pedoman empat sehat lima sempuma telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1950. Namun, setelah adanya kongres tersebut konsep empat sehat lima sempurna dikembangkan menjadi Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). PUGS diwujudkan melalui 13 pesan umum gizi seimbang sebagai berikut:
1. Makanlah aneka ragam kuliner. Makanan yang beranekaragam atau bervariasi bisa melengkapi kebutuhan zat gizi tubuh. Seseorang tidak akan produktif, sehat, & tumbuh kembang bila hanya mengkonsumsi satu atau dua jenis kuliner dalam sehari.
2. Makanlah makanan buat memenuhi kecukupan energi. Cukup berarti tidak kelebihan atau kekurangan. Apabila kelebihan konsumsi energi, seorang bisa mengalami kenaikan berat badan (obesitas). Sebaliknya, kekurangan konsumsi tenaga dapat mengakibatkan Kurang Energi Protein (KEP) & penurunan produktivitas kerja.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah menurut kebutuhan energi. Karbohidrat adalah sumber energi primer bagi tubuh, sehingga wajib dicukupi menurut asupan makananan sampai mencapai 1/2 menurut kebutuhan tenaga.
4. Batasi konsumsi lemak & minyak hingga 1/4 menurut kecukupan tenaga. Sama halnya dengan karbohidrat, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Sehingga asupan lemak wajib dibatasi, apabila nir dapat menyebabkan penyakit yang herbi jantung. Oleh karena itu lemak yang dianjurkan nir lebih dari seperempat tenaga tubuh.
5. Gunakan garam beryodium. Peraturan mengenai garam beryodium tertuang pada Keputusan Presiden No. 69 tahun 1994 yg mengharuskan semua garam yg tersedia pada Indonesia mengandung Yodium. Tujuannya agar rakyat Indonesia dapat terhindar berdasarkan penyakit Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
6. Makanlah makanan asal zat besi. Anjuran konsumsi kuliner zat besi bertujuan agar rakyat terutama perempuan bisa mengurangi angkat kesakitan Anemia Gizi Besi (AGB).
7. Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan masukkan kuliner pendamping ASI sesudahnya. Awalnya anjuran hadiah ASI sampai 4 bulan, akan tetapi sehabis dilakukan penelitian, ASI harus diberikan sampai umur 6 bulan tanpa tambahan kuliner lain (Ekslusif).
8. Biasakan makan pagi. Makan pagi sangatlah penting buat memelihara daya tahan tubuh ketika bekerja. Seseorang yang nir terbiasa makan pagi memiliki risiko menderita gangguan kesehatan seperti penurunan kadar gula darah.
9. Minumlah air higienis, aman yang relatif jumlahnya. Ajr yg higienis merupakan air yang terbebas berdasarkan bahaya fisik, kimia, juga biologis. Anjuran konsumsi air yaitu dua liter atau delapan gelas per hari.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik bisa menaikkan kebugaran, mengurangi risiko obesitas, dan menaikkan kerja organ sebagai lebih sehat.
11. Hindari minuman yg beralkohol. Selain berisiko menderita penyakit, kebiasaan minum alkohol bisa menyebabkan terhambatnya penyerapan zat gizi sang tubuh.
12. Makanlah kuliner yang aman bagi kesehatan. Makanan yg kondusif adalah makanan yang terbebas menurut bahaya kuman & zat beracun. Khusus buat warga islam, kuliner harus memenuhi syaratsyarat halal.
13. Bacalah label pada kuliner yg dikemas. Ada beberapa hal yg perlu kita ketahui waktu membeli makanan bungkus yaitu isi, berukuran, bahan yg dipakai, zat gizi, dan lepas kadaluwarsa.
Baca juga: Pedoman pengenalan makanan bayi usia 4-6 bulan
D. Pedoman Gizi Seimbang
Tujuan aplikasi PUGS belum sepenuhnya tercapai lantaran masih ditemukan banyak sekali perkara.
Konsumsi pangan di warga belum seimbang serta perilaku hidup higienis dan sehat yang belum memadai. Memperhatikan hal tersebut, Direktorat Bina Gizi Kemenkes RI menyelenggarakan workshop pada lepas 27 Januari 2014. Workshop tadi diadakan buat menerima masukan berdasarkan para ahli pemerintah dan nonpemerintah, lintas sektor, lintas program, & organisasi profesi pada menangani masalah tersebut maka disusunlah 10 Pedoman Gizi Seimbang.
Pedoman Gizi Seimbang adalah penyempurnaan pedoman-panduan yang usang dan mempunyai 4 (empat) pilar prinsip dalam mewujudkan tujuannya.
1. Mengkonsumsi makanan majemuk, tidak terdapat satupun jenis kuliner yang mengandung semua jenis zat gizi yg diperlukan tubuh buat mengklaim penumbuhan & mempertahankan kesehatannya, kecuali ASI untuk bayi baru lahir yg diberikan secara ekslusif selama 6 bulan.
Dua. Membiasakan konduite hayati bersih, perilaku hayati bersih sangat terkait menggunakan prinsip gizi seimbang.
Tiga. Melakukan kegiatan fisik, buat menyeimbangkan antara pengeluaran energi dan pemasukan zat gizi ke pada tubuh.
4. Mempertahankan & memantau berat badan pada batas normal. Pemantauan berat badan normal merupakan hal yang harus menjadi bagian berdasarkan pola hayati menggunakan gizi seimbang, sehingga bisa mencegah penyimpangan dari berat badan normal, dan jika terjadi penyimpangan maka dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan & penanganan.
13 Pesan Umum Gizi Seimbang sudah mengalami perubahan. Yg awalnya berisi 13 poin kini hanya berisi 10 poin.
Berikut 10 Pesan Gizi Seimbang tahun 2014
1. Syukuri & rasakan aneka ragam kuliner. Untuk mengklaim kecukupan tenaga, protein, vitamin, mineral, & serat yang krusial bagi kesehatan bisa dilengkapi berdasarkan asupan karbohidrat, lauk hewani & nabati, sayur mayur, dan butir.
Dua. Banyak makan sayuran & cukup butir-buahan.
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yg mengandung protein tinggi.
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam kuliner utama, memperoleh relatif pangan buat memenuhi kebutuhan tenaga menjadikan tubuh lebih sehat yang diperoleh dari beragam jenis pangan yang diperlukan sebagai akibatnya majemuk zat gizi ditemukan pada beragam pangan & kita membutuhkan jenis pangan yg majemuk jua buat memenuhi seluruh kebutuhan.
Lima. Batasi konsumsi pangan anggun, asin, dan berlemak. Asupan gula yang berlebihan dapat mengakibatkan konsumsi kalori yang terlampau poly & mengakibatkan kerusakan gigi. Mengurangi konsumsi makanan yg mempunyai rasa asin dapat membantu mengurangi resiko tekanan darah tinggi serta makanan yang rendah lemak dapat mengurangi risiko penyakit jantung & penyakit kanker.
6. Biasakan Sarapan. Pemenuhan kebutuhan pada pagi hari akan menunjang kinerja kegiatan yg dilakukan seharian.
7. Biasakan minum air putih yang relatif & aman, asupan air yang relatif misalnya 8 10 gelas sehari akan membantu fungsi primer ginjal & mampu menggantikan cairan tubuh yg hilang.
8. Biasakan membaca label dalam kemasan pangan, mengetahui komposisi dan zat gizi & label kadaluarsa suatu produk yang akan dikonsumsi akan memudahkan kita menentukan bahan pangan yg berguna & bernilai gizi yang baik.
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir. Mencuci tangan sebelum makan merupakan galat satu upaya kesehatan buat mencegah masuknya bakteri yang terdapat ditangan buat masuk ke dalam tubuh.
10. Lakukan kegiatan fisik yang relatif & penahankan berat badan normal: Aktivitas fisik seperti olahraga ringan setiap lima-10 mnt setiap pagi akan membuat tubuh sebagai Iebih sehat & bugar serta memperkuat imunitas tubuh.
E. Bidang Kajian Ilmu Gizi
Ilmu gizi terdiri menurut 3 bidang kajian primer, yaitu bidang gizi masyarakat, bidang gizi klinik, & bidang food service.
1. Gizi rakyat
Bidang ini fokus pada tindakan deteksi dini buat keperluan pencegahan dan penanggulangan kekurangan atau kelebihan gizi pada masyarakat seperti evaluasi status gizi warga , perencanaan acara gizi, dan hegemoni gizi, sena upaya peningkatan, pencegahan, & perlidungan kesehatan.
2. Gizi Klinik
Bidang ini membahas tentang penerapan ilmu gizi pada memberikan terapi diet atau pengaturan kuliner buat pasien dengan aneka macam macam penyakit, seperti penyakit kekurangan gizi, penyakit kelebihan gizi, penyakit saluran pencernaan, dan lain lain.
Tiga. Food Service
Bidang ini terdiri berdasarkan gizi institusi dan gizi pangan pada rangka mempertinggi mutu dan variasi produk kuliner.
A. Gizi Institusi
Mempelajari tentang pelayanan gizi untuk penyelenggaraan kuliner secara massal (buat orang poly) seperti asrama, rumah sakit, & perencanaan gizi buat keadaan darurat seperti bala alam.
B. Gizi pangan
Mempelajari tentang analisis bahan makanan secara fisik, kimiawi, mikrobiologi, serta pengolahan pangan, keamanan pangan, dan kualitas pangan.
Baca pula:
- Zat-zat Dalam Makanan
- Sejarah perkembangan ilmu gizi
Daftar pustala
Lilis Banowati, 2014. Ilmu Gizi Dasar. Jogjakarta. Deepublish
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.