Social Items

Ada beberapa contoh kurikulum PAUD yang dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam lembaga PAUD. Model kurikulum PAUD tersebut antara lain:

1. Model kurikulum PAUD High/Scope

dua. Model Kurikulum PAUD Kreatif

tiga. Model Kurikulum PAUD Tematik Terpadu

Berikut ini penjelasannya:

1. Model Kurikulum PAUD High/Scope

Model kurikulum PAUD high/scope dikembangkan sang David Wiekart di Michigan, USA dalam tahun 1962 menjadi sebuah proyek buat mengatasi kegagalan pendidikan di sebuah SMA di lingkungan miskin. Proyek tadi dimulai menggunakan melakukan kajian longintudinal terhadap anak usia dini (pra sekolah) menggunakan membandingkan anak yang menerima pendidikan pada nursery menggunakan yg nir, sebelum masuk ke SD (Sekolah Dasar). Ternyata setelah berusia 27 tahun, anak yang menerima pendidikan di nursery lebih berhasil dalam kehidupannya, misalnya memiliki interaksi sosial & emosional yg baik. Kajian tadi berlangsung hingga anak berumur 40 tahun.

Model-Model Kurikulum PAUD Lengkap
PAUD
Kurikulum high/scope lebih menekankan pada upaya memberdayakan anak menjadi kreatif, mampu mengembangkan inisiatif, memiliki rasa ingin tahu, mandiri, bertanggung jawab serta mampu menjadi anak yang aktif dalam kegiatan belajar. Lingkungan belajarnya terdiri dari bermacam area yang dilengkapi dengan bahan (materialis), seperti area bermain plastisin, area bermain pasir air, area masak memasak, area melukis dan menggambar, area bermain peran, area belajar matematik, area bahasa, area pekerjaan kayu, dan lainnya.

Pada kurikulum high/scope, beberapa pendidik PAUD membuat perencanaan aktivitas, melakukan pengorganisasian aktivitas, serta membimbing anak waktu belajar. Anak dibagi menjadi beberapa kelompok mini , antara dua-tiga anak perkelompok. Kurikulum high/scope diarahkan agar pembelajaran dapat dilaksanakan secara aktif menggunakan melakukan lima aktivitas berikut adalah:

  • a.Pendidik PAUD membuat perencanaan terkait dengan apa yang hendak dilakukan oleh anak.
  • b. Kegiatan yang dilakukan oleh anak harus dapat menjadi pengalaman bagi anak. Dengan pengalaman itu, anak dapat memiliki suatu keterampilan.
  • c. Kegiatan yang dilakukan oleh anak harus menghasilkan suatu produk. ltulah sebabnya kegiatan tersebut dapat berbentuk proyek-proyek.
  • d. Menyediakan waktu kepada anak untuk membersihkan tempat bermain serta merapikan mainannya.
  • e. Memberikan waktu recall, yaitu waktu di mana anak diberikan kesempatan untuk menampilkan kembali berbagai pengalamannya dalam bekerja. Hasilnya ditulis oleh guru dalam catatan anekdot untuk mencatat tingkat kemajuan anak dalam belajarnya.

dua. Model Kurikulum PAUD Kreatif

Tujuan berdasarkan kurikulum PAUD kreatif adalah buat membantu anak sebagai peserta didik yg antusias, mendorong mereka sebagai penjelajah aktif, kreatif, nir takut untuk mencoba ilham-pandangan baru mereka. Tujuan akhirnya merupakan membantu anak menjadi langsung yg berdikari & percaya diri. Aspek yang dikembangkan pada kurikulum kreatif antara lain sosial emosional, kognitif, dan fisik.

Agar tujuan tadi tercapai, maka para pendidik wajib mampu mengarahkan agar anak mampu:

  • a. Belajar dengan caranya sendiri dan dengan kecepatan masing-masing.
  • b.Belajar dan mengulangi suatu pekerjaan yang telah ditunjukkan oleh orang lain.
  • c.Bereksperimen untuk mencari tahu bagaimana sesuatu terjadi.

Model kurikulum PAUD kreatif ini mematok 11 area belajar bagi setiap anak, yaitu:

  1. Area balok, terdiri dari literatur tentang balok, matematika, fisika, sains, ilmu bumi dan lingkungan, ilmu sosial, seni, serta teknologi).
  2. Area bermain drama, terdiri dari literatur tentang drama, matematika, fisika, ilmu sosial, seni dan teknologi.
  3. Area bermain, terdiri dari literatur tentang matematika, ilmu tumbuhan dan hewan, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  4. Area seni, terdiri dari literatur matematika, ilmu bumi dan lingkungan, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  5. Area pustaka, terdiri dari keaksaraan, matematika, ilmu alam, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  6. Area penemuan, terdiri dari literatur tentang matematika, ilmu alam, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  7. Area pasir air, terdiri dari literatur tentang bermain pasir air, matematika, fisika, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  8. Area musik dan gerak, terdiri dari literatur tentang musik, matematika, fisika, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  9. Pengalaman memasak, terdiri dari literatur tentang memasak, matematika, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  10. Area bermain outdoor, literatur tentang bermain outdoor, matematika, ilmu bumi dan lingkungan, ilmu sosial, seni, dan teknologi.

Pada ketika anak melaksanakan banyak sekali aktivitas di area tadi, pendidik PAUD berperan sebagai:

  • a. Pendorong bagi anak dalam bermain secara aktif dan kreatif.
  • b. Penunjuk sikap yang mendorong munculnya kreativitas pada anak.
  • c. Pemuji sikap kreativitas anak.
  • d. Pengaju pertanyaan kepada anak ketik belajar.
  • e. Membantu anak dalam mengembangkan kreativitasnya.
  • f. Pengamat anak dalam kegiatan bermain.

tiga. Model Kurikulum PAUD Tematik Terpadu

Model kurikulum PAUD tematik terpadu ini memfokuskan penyelenggaraan aktivitas belajar bagi anak dari tema-tema (pokok pikiran) eksklusif yang di dalamnya masih ada banyak sekali materi yg dapat dipakai buat mengoptimalkan kemampuan fisik motori, perkembangan agama & moral, kognitif, bahasa, serta sosial & emosi. Berbagai tema tadi dipengaruhi dari tumbuh kembang anak serta keadaan lingkungan di sekitar anak. Contoh tema yang telah ditentukan misalnya binatang, profesi, tumbuhan, manusia, dan lainnya.

Model kurikulum PAUD tematik terpadu ini dapat menciptakan anak terlibat dalam seluruh area bermain yang disediakan sang pendidik PAUD. Ltulah sebab dalam implementasinya, modal kurikulum PAUD tematik terpadu dilaksanakan melalui pembelajaran pusat atau yang biasa dikenal menggunakan Beyond Centers and Circle Time (BCCT).

Area bermain dalam pembelajaran sentra diistilahkan dengan pusat. Secara istilah, pusat zona atau area bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat yg berfungsi sebagai pijakan lingkungan yg dibutuhkan buat mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu main sensori motor atau main fungsional, main kiprah, dan main pembangunan. Ada setidaknya enam sentra yg lazim digunakan oleh Iembaga PAUD, yaitu:

a. Sentra imtak

Sentra ini bertujuan buat membuatkan nilai-nilai agama dan moral dalam anak. Kegiatan yg dilakukan misalnya mengenalkan anak mengenai rukun islam, rukun iman, praktik wudu, praktik sholat, dan membaca al-Qur?An, & sebagainya.

B. Sentra bahan alam

Sentra ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada anak buat bereksplorasi menggunakan berbagai bahan yg ada pada alam. Kegiatan yang sanggup dilakukan seperti mencampur rona, memancing, meronce, menempel biji-bijian, dan lainnya.

C. Sentra seni & kreativitas

Sentra ini bertujuan buat menaruh kesempatan pada anak buat menyebarkan aneka macam keterampilan & berkarya. Kegiatan yg bisa dilakukan seperti mewarnai, menggambar, melukis, menggunting, menempel, & lain sebagainya.

D. Sentra bermain peran

Sentra ini bertujuan untuk menyebarkan aspek bahasa & kemampuan dalam berinteraksi sosial anak. Kegiatan yg dilakukan misalnya sosialisasi sandang istiadat, seragam profesi, uang mainan, alat masak masakan, dan Iainnya.

E. Sentra balok

Sentra ini bertujuan buat membuatkan kemampuan visual spasial dan akal matematika anak. Pada sentra balok masih ada aneka macam macam bentuk bank, lego, replika hewan, replika manusia. Kendaraan beroda empat-mobilan, kertas, spidol, keranjang, dan aneka macam alat permainan pelengkap lainnya.

F. Sentra persiapan

Sentra ini berfungsi buat menyebarkan kemampuan matematika, pra menulis, dan pra membaca anak. Kegiatan yg dilakukan pada pusat ini antara Iain mengurutkan, mengklasifikasikan, & mengelompokkan.

Berikut adalah ilustrasi atau langkah-langkah yang bisa dilakukan sang pendidik PAUD dalam aplikasi pembelajaran pusat:

a. Pijakan pengalaman sebelum main (selama 15 mnt).

  • Bersama anak duduk melingkar, memberi salam, serta menanyakan kabar kepada anak.
  • Meminta kepada anak untuk memperhatikan temannya, siapa yang tidak hadir.
  • Mengajak anak berdoa bersama, salah satu anak memimpin doa secara bergiliran.
  • Membicarakan tema hari itu dikaitkan dengan kehidupan keseharian anak.
  • Membacakan buku yang berkaitan dengan tema pada hari itu.
  • Menggabungkan berbagai kosa kata baru serta menunjukkan konsep yang mendukung keterampilan kerja.
  • Mengaitkan kemampuan yang diharapkan muncul pada anak dengan rencana kegiatan yang telah disusun.
  • Mengenalkan semua tempat dan alat main yang sudah disiapkan untuk hari itu dan mendiskusikan gagasan bagaimana menggunakan alat main itu.
  • Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main dan menjelaskan rangkaian waktu main.
  • Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial.
  • Merancang dan menerapkan urutan transisi main.

B. Pijakan selama anak main (60 mnt).

  • Memberikan anak waktu untuk mengelola dan memperluas pengalaman main mereka.
  • Berkeliling di antara anak-anak yang sedang bermain.
  • Mencontohkan komunikasi yang tepat bagi anak yang belum pernah menggunakan alat/bahan main tertentu.
  • Memberi dukungan dengan pernyataan positif (pujian dan arahan) terhadap kegiatan yang sudah dilakukan anak.
  • Memperkuat dan memperluas bahasa anak dengan cara memancing dengan pertanyaan terbuka untuk memperluas variasi dan cara bermain anak.
  • Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan pada hubungan teman sebaya.
  • Memberikan bantuan pada anak yang membutuhkan.endorong anak untuk mencoba dengan cara Iain dari alat main tertentu sehingga anak memiliki pengalaman main yang kaya.
  • Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak.
  • Jika kegiatan di sentra menghasilkan produk, maka hasil kerja anak perlu dikumpulkan kemudian guru mencatat nama anak, tanggal, hari, dan hasil kerja anak.
  • Jika waktu main tinggal 15 menit, guru memberitahukan anak untuk bersiap menyelesaikan pekerjaannya.

C. Pijakan selesainya anak main (30 mnt).

  • Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dengan saling menceritakan pengalamannya.
  • Mengajak semua anak menggunakan waktu merapikan alat mainan sebagai pengalaman belajar yang positif melalui pengelompokkan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.

D. Makan bekal bersama (15 mnt).

  • Mengecek kembali untuk memastikan bahwa setiap anak telah membawa bekal makanan dan minuman.
  • Mengenalkan konsep berbagi antar teman.
  • Mengajarkan tata cara berdoa sebelum dan sesudah makan yang benan.
  • Melibatkan anak untuk membereskan bekas makanan dan membuang bungkus makanan ke tempat sampah.

E. Kegiatan penutup (15 mnt).

  • Mengajak anak untuk membentuk lingkaran, menyanyi, berpuisi, menari, dan Iainnya yang bersifat menyenangkan dan edukatif.
  • Menyimpulkan kegiatan bermain hari ini.
  • Memberikan informasi tentang kegiatan besok.
  • Meminta kepada salah satu anak untuk memimpin doa penutup.
  • Membimbing anak agar tertib keluar kelas melalui berbagai variasi tebakan dan bermain.
  • Anak bersalaman dengan pendidik PAUD dan keluar kelas dengan tertib.

Model-Model Kurikulum PAUD Lengkap

SEMINAI

Ada beberapa contoh kurikulum PAUD yang dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam lembaga PAUD. Model kurikulum PAUD tersebut antara lain:

1. Model kurikulum PAUD High/Scope

dua. Model Kurikulum PAUD Kreatif

tiga. Model Kurikulum PAUD Tematik Terpadu

Berikut ini penjelasannya:

1. Model Kurikulum PAUD High/Scope

Model kurikulum PAUD high/scope dikembangkan sang David Wiekart di Michigan, USA dalam tahun 1962 menjadi sebuah proyek buat mengatasi kegagalan pendidikan di sebuah SMA di lingkungan miskin. Proyek tadi dimulai menggunakan melakukan kajian longintudinal terhadap anak usia dini (pra sekolah) menggunakan membandingkan anak yang menerima pendidikan pada nursery menggunakan yg nir, sebelum masuk ke SD (Sekolah Dasar). Ternyata setelah berusia 27 tahun, anak yang menerima pendidikan di nursery lebih berhasil dalam kehidupannya, misalnya memiliki interaksi sosial & emosional yg baik. Kajian tadi berlangsung hingga anak berumur 40 tahun.

Model-Model Kurikulum PAUD Lengkap
PAUD
Kurikulum high/scope lebih menekankan pada upaya memberdayakan anak menjadi kreatif, mampu mengembangkan inisiatif, memiliki rasa ingin tahu, mandiri, bertanggung jawab serta mampu menjadi anak yang aktif dalam kegiatan belajar. Lingkungan belajarnya terdiri dari bermacam area yang dilengkapi dengan bahan (materialis), seperti area bermain plastisin, area bermain pasir air, area masak memasak, area melukis dan menggambar, area bermain peran, area belajar matematik, area bahasa, area pekerjaan kayu, dan lainnya.

Pada kurikulum high/scope, beberapa pendidik PAUD membuat perencanaan aktivitas, melakukan pengorganisasian aktivitas, serta membimbing anak waktu belajar. Anak dibagi menjadi beberapa kelompok mini , antara dua-tiga anak perkelompok. Kurikulum high/scope diarahkan agar pembelajaran dapat dilaksanakan secara aktif menggunakan melakukan lima aktivitas berikut adalah:

  • a.Pendidik PAUD membuat perencanaan terkait dengan apa yang hendak dilakukan oleh anak.
  • b. Kegiatan yang dilakukan oleh anak harus dapat menjadi pengalaman bagi anak. Dengan pengalaman itu, anak dapat memiliki suatu keterampilan.
  • c. Kegiatan yang dilakukan oleh anak harus menghasilkan suatu produk. ltulah sebabnya kegiatan tersebut dapat berbentuk proyek-proyek.
  • d. Menyediakan waktu kepada anak untuk membersihkan tempat bermain serta merapikan mainannya.
  • e. Memberikan waktu recall, yaitu waktu di mana anak diberikan kesempatan untuk menampilkan kembali berbagai pengalamannya dalam bekerja. Hasilnya ditulis oleh guru dalam catatan anekdot untuk mencatat tingkat kemajuan anak dalam belajarnya.

dua. Model Kurikulum PAUD Kreatif

Tujuan berdasarkan kurikulum PAUD kreatif adalah buat membantu anak sebagai peserta didik yg antusias, mendorong mereka sebagai penjelajah aktif, kreatif, nir takut untuk mencoba ilham-pandangan baru mereka. Tujuan akhirnya merupakan membantu anak menjadi langsung yg berdikari & percaya diri. Aspek yang dikembangkan pada kurikulum kreatif antara lain sosial emosional, kognitif, dan fisik.

Agar tujuan tadi tercapai, maka para pendidik wajib mampu mengarahkan agar anak mampu:

  • a. Belajar dengan caranya sendiri dan dengan kecepatan masing-masing.
  • b.Belajar dan mengulangi suatu pekerjaan yang telah ditunjukkan oleh orang lain.
  • c.Bereksperimen untuk mencari tahu bagaimana sesuatu terjadi.

Model kurikulum PAUD kreatif ini mematok 11 area belajar bagi setiap anak, yaitu:

  1. Area balok, terdiri dari literatur tentang balok, matematika, fisika, sains, ilmu bumi dan lingkungan, ilmu sosial, seni, serta teknologi).
  2. Area bermain drama, terdiri dari literatur tentang drama, matematika, fisika, ilmu sosial, seni dan teknologi.
  3. Area bermain, terdiri dari literatur tentang matematika, ilmu tumbuhan dan hewan, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  4. Area seni, terdiri dari literatur matematika, ilmu bumi dan lingkungan, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  5. Area pustaka, terdiri dari keaksaraan, matematika, ilmu alam, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  6. Area penemuan, terdiri dari literatur tentang matematika, ilmu alam, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  7. Area pasir air, terdiri dari literatur tentang bermain pasir air, matematika, fisika, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  8. Area musik dan gerak, terdiri dari literatur tentang musik, matematika, fisika, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  9. Pengalaman memasak, terdiri dari literatur tentang memasak, matematika, ilmu sosial, seni, dan teknologi.
  10. Area bermain outdoor, literatur tentang bermain outdoor, matematika, ilmu bumi dan lingkungan, ilmu sosial, seni, dan teknologi.

Pada ketika anak melaksanakan banyak sekali aktivitas di area tadi, pendidik PAUD berperan sebagai:

  • a. Pendorong bagi anak dalam bermain secara aktif dan kreatif.
  • b. Penunjuk sikap yang mendorong munculnya kreativitas pada anak.
  • c. Pemuji sikap kreativitas anak.
  • d. Pengaju pertanyaan kepada anak ketik belajar.
  • e. Membantu anak dalam mengembangkan kreativitasnya.
  • f. Pengamat anak dalam kegiatan bermain.

tiga. Model Kurikulum PAUD Tematik Terpadu

Model kurikulum PAUD tematik terpadu ini memfokuskan penyelenggaraan aktivitas belajar bagi anak dari tema-tema (pokok pikiran) eksklusif yang di dalamnya masih ada banyak sekali materi yg dapat dipakai buat mengoptimalkan kemampuan fisik motori, perkembangan agama & moral, kognitif, bahasa, serta sosial & emosi. Berbagai tema tadi dipengaruhi dari tumbuh kembang anak serta keadaan lingkungan di sekitar anak. Contoh tema yang telah ditentukan misalnya binatang, profesi, tumbuhan, manusia, dan lainnya.

Model kurikulum PAUD tematik terpadu ini dapat menciptakan anak terlibat dalam seluruh area bermain yang disediakan sang pendidik PAUD. Ltulah sebab dalam implementasinya, modal kurikulum PAUD tematik terpadu dilaksanakan melalui pembelajaran pusat atau yang biasa dikenal menggunakan Beyond Centers and Circle Time (BCCT).

Area bermain dalam pembelajaran sentra diistilahkan dengan pusat. Secara istilah, pusat zona atau area bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat yg berfungsi sebagai pijakan lingkungan yg dibutuhkan buat mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu main sensori motor atau main fungsional, main kiprah, dan main pembangunan. Ada setidaknya enam sentra yg lazim digunakan oleh Iembaga PAUD, yaitu:

a. Sentra imtak

Sentra ini bertujuan buat membuatkan nilai-nilai agama dan moral dalam anak. Kegiatan yg dilakukan misalnya mengenalkan anak mengenai rukun islam, rukun iman, praktik wudu, praktik sholat, dan membaca al-Qur?An, & sebagainya.

B. Sentra bahan alam

Sentra ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada anak buat bereksplorasi menggunakan berbagai bahan yg ada pada alam. Kegiatan yang sanggup dilakukan seperti mencampur rona, memancing, meronce, menempel biji-bijian, dan lainnya.

C. Sentra seni & kreativitas

Sentra ini bertujuan buat menaruh kesempatan pada anak buat menyebarkan aneka macam keterampilan & berkarya. Kegiatan yg bisa dilakukan seperti mewarnai, menggambar, melukis, menggunting, menempel, & lain sebagainya.

D. Sentra bermain peran

Sentra ini bertujuan untuk menyebarkan aspek bahasa & kemampuan dalam berinteraksi sosial anak. Kegiatan yg dilakukan misalnya sosialisasi sandang istiadat, seragam profesi, uang mainan, alat masak masakan, dan Iainnya.

E. Sentra balok

Sentra ini bertujuan buat membuatkan kemampuan visual spasial dan akal matematika anak. Pada sentra balok masih ada aneka macam macam bentuk bank, lego, replika hewan, replika manusia. Kendaraan beroda empat-mobilan, kertas, spidol, keranjang, dan aneka macam alat permainan pelengkap lainnya.

F. Sentra persiapan

Sentra ini berfungsi buat menyebarkan kemampuan matematika, pra menulis, dan pra membaca anak. Kegiatan yg dilakukan pada pusat ini antara Iain mengurutkan, mengklasifikasikan, & mengelompokkan.

Berikut adalah ilustrasi atau langkah-langkah yang bisa dilakukan sang pendidik PAUD dalam aplikasi pembelajaran pusat:

a. Pijakan pengalaman sebelum main (selama 15 mnt).

  • Bersama anak duduk melingkar, memberi salam, serta menanyakan kabar kepada anak.
  • Meminta kepada anak untuk memperhatikan temannya, siapa yang tidak hadir.
  • Mengajak anak berdoa bersama, salah satu anak memimpin doa secara bergiliran.
  • Membicarakan tema hari itu dikaitkan dengan kehidupan keseharian anak.
  • Membacakan buku yang berkaitan dengan tema pada hari itu.
  • Menggabungkan berbagai kosa kata baru serta menunjukkan konsep yang mendukung keterampilan kerja.
  • Mengaitkan kemampuan yang diharapkan muncul pada anak dengan rencana kegiatan yang telah disusun.
  • Mengenalkan semua tempat dan alat main yang sudah disiapkan untuk hari itu dan mendiskusikan gagasan bagaimana menggunakan alat main itu.
  • Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main dan menjelaskan rangkaian waktu main.
  • Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial.
  • Merancang dan menerapkan urutan transisi main.

B. Pijakan selama anak main (60 mnt).

  • Memberikan anak waktu untuk mengelola dan memperluas pengalaman main mereka.
  • Berkeliling di antara anak-anak yang sedang bermain.
  • Mencontohkan komunikasi yang tepat bagi anak yang belum pernah menggunakan alat/bahan main tertentu.
  • Memberi dukungan dengan pernyataan positif (pujian dan arahan) terhadap kegiatan yang sudah dilakukan anak.
  • Memperkuat dan memperluas bahasa anak dengan cara memancing dengan pertanyaan terbuka untuk memperluas variasi dan cara bermain anak.
  • Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan pada hubungan teman sebaya.
  • Memberikan bantuan pada anak yang membutuhkan.endorong anak untuk mencoba dengan cara Iain dari alat main tertentu sehingga anak memiliki pengalaman main yang kaya.
  • Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak.
  • Jika kegiatan di sentra menghasilkan produk, maka hasil kerja anak perlu dikumpulkan kemudian guru mencatat nama anak, tanggal, hari, dan hasil kerja anak.
  • Jika waktu main tinggal 15 menit, guru memberitahukan anak untuk bersiap menyelesaikan pekerjaannya.

C. Pijakan selesainya anak main (30 mnt).

  • Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dengan saling menceritakan pengalamannya.
  • Mengajak semua anak menggunakan waktu merapikan alat mainan sebagai pengalaman belajar yang positif melalui pengelompokkan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.

D. Makan bekal bersama (15 mnt).

  • Mengecek kembali untuk memastikan bahwa setiap anak telah membawa bekal makanan dan minuman.
  • Mengenalkan konsep berbagi antar teman.
  • Mengajarkan tata cara berdoa sebelum dan sesudah makan yang benan.
  • Melibatkan anak untuk membereskan bekas makanan dan membuang bungkus makanan ke tempat sampah.

E. Kegiatan penutup (15 mnt).

  • Mengajak anak untuk membentuk lingkaran, menyanyi, berpuisi, menari, dan Iainnya yang bersifat menyenangkan dan edukatif.
  • Menyimpulkan kegiatan bermain hari ini.
  • Memberikan informasi tentang kegiatan besok.
  • Meminta kepada salah satu anak untuk memimpin doa penutup.
  • Membimbing anak agar tertib keluar kelas melalui berbagai variasi tebakan dan bermain.
  • Anak bersalaman dengan pendidik PAUD dan keluar kelas dengan tertib.

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.