Social Items

Olahraga wushu adalah ilmu seni bela diri yg dari menurut Cina yang mempunyai arti wu berarti ilmu perang dan shu berarti seni. Sehingga, wushu berarti seni bela diri. Wushu menilik seni, olahraga, kesehatan, beladiri, dan mental. Wushu merupakan olahraga ilmu bela diri yg sangat menarik. Saat belajar wushu, kita tidak hanya belajar bagaimana teknik bela diri atau melakukan hal-hal yg berkaitan dengan berbagai gerakan fisik saja, namun pula belajar mengontrol pikiran, mengolah pernapasan, belajar anatomi tubuh, bahkan belajar ramuan pengobatan.

Wushu: Sejarah, Teknik Dasar, Peralatan Dan Sistem Peraturan
Wushu

a. Sejarah Wushu

Menurut sejarahnya, wushu telah terdapat seiring dengan munculnya kebudayaan Tiongkok, sebagai akibatnya bisa dikatakan olahraga ini sangat tua. Pada 1949, pemerintah RRC mencoba mensosialisasikan kembali olahraga wushu menjadi seni bela diri tradisional Cina. Bentuk kompetisi terkini sebagaian akbar dibuat dari para sesepuh mereka yang ditunjuk oleh pemerintah. Setelah wushu sebagai olahraga internasional, terbentuklah International Wushu Federation (lWUF) yg memegang Kejuaran Dunia Wushu atau Wushu Championships setiap dua tahun sekali. Kejuaran wushu yang pertama diselenggarakan pada tahun 1991 yang dimenangkan oleh Yuan Wen Qing. Dalam pertandingan wushu, ada dua disiplin ilmu yang dipertandingkan, yaitu taolu (bentuk) dan sanda (perdebatan).

Kemudian, tahun 1958 pemerintah, Cina membangun All-Cina Wushu Association yang memayungi pembinaan seni beladiri. Sehingga, wushu mengalami perkembangan menurut gerakan hingga peraturan yg diterapkannya.

Baca pula:Sejarah pencat silat, teknik dasar, peralatan dan sistem peraturan

b. Teknik dasar wushu

Pelatihan wushu sejak awal perkembangannya dibagi sebagai dua jurus, yaitu kigong atau ilmu ketahanan fisik & waigong atau ilmu pernapasan. Untuk mempelajari ilmu waigon, umumnya dilengkapi dengan Iatihan mobilitas dasar yang menyerupai senam. Tetapi, hanya berupa gerakan baku yang harus dilakukan pada dalam senam, sehingga mudah dilakukan.

Teknik gerakan dasar wushu nir berat, tapi jua jangan dianggap sepele. Objek penempatan fisiknya dalam semua badan, dari kepala hingga kaki. Latihan wushu bisa diikuti sejak usia enam tahun hingga usia lanjut. Gerakan wushu itu komplet lantaran meliputi jalan, Iari, lompat, pukulan, tendangan, keseimbangan, salto, push up, dan lain sebagainya. Dalam seni bela diri wushu, terdapat 7 macam jurus standardisasi internasional (Wu Shu jing Sai Tao Lu) yang dipertandingkan pada kejuaran internasional. Ketujuh macam jurus tadi merupakan menjadi berikut:

  1. Tinju Utara (Chang Quan/ Long Fist]
  2. Tinju Selatan (Nan Quan/ Southhem Fist)
  3. Lurus Golok (Dao Su/ Broadsword Play]
  4. Jurus Pedang (Uian Su/ Sword Play)
  5. Lurus Toya (Gun Su/ StaffPIay)
  6. Jurus Tombak (Qiang Su/Spear Play)
  7. Lurus Tai Chi (Tai Chi Quan/ Shadow Boxing)

Dari jurus-jurus tadi, maka bisa disimpulkan bahwa bela diri wushu ini merupakan olahraga yg menarik buat disaksikan menjadi sebuah pertunjukan, seni bela diri, buat menjaga kesehatan, dan melatih mental serta kedisiplinan karena pada pada latihan wushu diperlukan usaha & kemauan yang keras buat mencapainya.

Baca Juga: Manfaat Olahraga Wushu bagi kesehatan

c. Peralatan & Perlengkapan

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada pertandingan wushu adalah yang dahulunya berupa senjata misalnya golok, pedang, tombak, & lain sebagainya. Akan tetapi, sekarang alat-alat ini hanya sebagai seni bela diri wushu yang diperagakan dengan gerakan yang lincah dan latif. Pakaian wushu yang dipakai merupakan sandang khas seni bela diri wushu dengan model baju tradisional Cina,dilengkapi dengan sepatu spesifik wushu.

D. Sistem Peraturan

Dalam wushu, terdapat 2 ilmu yg dipertandingkan, yaitu taolu dan sanda. Taolu mempunyai batas waktu kompetitif berkisar 1 mnt dengan 20 dtk buat gaya eksternal dan lebih dari 5 mnt buat gaya internal. Teknik udara yang dipakai adalah putaran lebih kurang 540 dan 720 derajat. Bahkan, ada yang hingga 900 derajat buat melompat dan tendangannya. Sehingga, gerakannya dicermati lebih indah dan lebih sulit. Untuk kompetensi sanda seringkali dipertandingkan menggunakan taolu.

Pada kompetensi pertarungan, atlet wushu boleh menggunakan metode menyerang dan menangkis menggunakan memakai teknik masing-masing yg diajarkan sang genre wushu. Kemudian, atlet dilarang menyerang menggunakan ketua, sikut, lutut, atau mematahkan persendian versus. Dilarang membanting versus dengan mengarahkan ketua atau sengaja menekan ketua ke lantai.

Atlet wushu pula dihentikan menyerang bagian kepala lawan waktu lawan terjatuh ke lantai dengan teknik apa pun.

Dalam perolehan poin,atlet mendapatkan poin dua jika versus terjatuh pada luar arena, versus terjatuh & atlet tetap berdiri, menendang bagian tubuh atau ketua, menjatuhkan lawan dengan teknik jatuhan dan segera berdiri, versus mendapatkan hitungan serangan yg sah, & versus mendapatkan peringatan.

Perolehan satu poin didapat atlet apabila memukul tubuh atau memukul dan menendang ketua lawan, terjatuh bersamaan dengan versus terjatuh ke belakang, menjatuhkan lawan dengan teknik jatuhan & nir berdiri lagi, ketika diperintah menyerang lawan nir melakukan agresi sampai titik, lawan menjatuhkan diri dengan sengaja & tidak berdiri lagi sampai 3 dtk, & versus mendapatkan teguran.

Untuk poin 0 diperoleh bila atlet menggunakan teknik yang tidak kentara, ke 2 pemain terjatuh di arena atau di luar arena secara bersamaan, lawan terjatuh saat akan menyerang, dan memukul lawan dalam keadaan berangkulan.

Baca pula: Shorinji kempo: sejarah, teknik dasar, peralatan, ukuran arena dan aturan

e. Ukuran dan Gamble Arena

Pertandingan wushu umumnya dilaksanakan di sebuah arena yang umumnya dilapisi sang matras seperti dalam olahraga senam. Untuk pertandingan tarung atau hubungan fisik mempunyai berukuran matras yang telah diatur sedemikian rupa menggunakan batas-batas tertentu yg umumnya berukuran 100 x 100 meter.

Wushu: Sejarah, Teknik Dasar, Peralatan Dan Sistem Peraturan
Arena wushu

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca & menambah wawasan anda tentang wushu. Terima kasih

Baca pula:

  • Anggar Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Peralatan, Peraturan dan Ukuran Lapangan
  • Semua Tentang Atletik: Lari jarak Pendek, Menengah, Jarak jauh, lempar lembing,lompat galah dan lempar cakram

Daftar Pustaka

Mikanda Rahmani, 2014. Buku super lengkap olahraga. Jakarta timur, Dunia cerdas

Wushu: Sejarah, Teknik Dasar, Peralatan Dan Sistem Peraturan

SEMINAI

Olahraga wushu adalah ilmu seni bela diri yg dari menurut Cina yang mempunyai arti wu berarti ilmu perang dan shu berarti seni. Sehingga, wushu berarti seni bela diri. Wushu menilik seni, olahraga, kesehatan, beladiri, dan mental. Wushu merupakan olahraga ilmu bela diri yg sangat menarik. Saat belajar wushu, kita tidak hanya belajar bagaimana teknik bela diri atau melakukan hal-hal yg berkaitan dengan berbagai gerakan fisik saja, namun pula belajar mengontrol pikiran, mengolah pernapasan, belajar anatomi tubuh, bahkan belajar ramuan pengobatan.

Wushu: Sejarah, Teknik Dasar, Peralatan Dan Sistem Peraturan
Wushu

a. Sejarah Wushu

Menurut sejarahnya, wushu telah terdapat seiring dengan munculnya kebudayaan Tiongkok, sebagai akibatnya bisa dikatakan olahraga ini sangat tua. Pada 1949, pemerintah RRC mencoba mensosialisasikan kembali olahraga wushu menjadi seni bela diri tradisional Cina. Bentuk kompetisi terkini sebagaian akbar dibuat dari para sesepuh mereka yang ditunjuk oleh pemerintah. Setelah wushu sebagai olahraga internasional, terbentuklah International Wushu Federation (lWUF) yg memegang Kejuaran Dunia Wushu atau Wushu Championships setiap dua tahun sekali. Kejuaran wushu yang pertama diselenggarakan pada tahun 1991 yang dimenangkan oleh Yuan Wen Qing. Dalam pertandingan wushu, ada dua disiplin ilmu yang dipertandingkan, yaitu taolu (bentuk) dan sanda (perdebatan).

Kemudian, tahun 1958 pemerintah, Cina membangun All-Cina Wushu Association yang memayungi pembinaan seni beladiri. Sehingga, wushu mengalami perkembangan menurut gerakan hingga peraturan yg diterapkannya.

Baca pula:Sejarah pencat silat, teknik dasar, peralatan dan sistem peraturan

b. Teknik dasar wushu

Pelatihan wushu sejak awal perkembangannya dibagi sebagai dua jurus, yaitu kigong atau ilmu ketahanan fisik & waigong atau ilmu pernapasan. Untuk mempelajari ilmu waigon, umumnya dilengkapi dengan Iatihan mobilitas dasar yang menyerupai senam. Tetapi, hanya berupa gerakan baku yang harus dilakukan pada dalam senam, sehingga mudah dilakukan.

Teknik gerakan dasar wushu nir berat, tapi jua jangan dianggap sepele. Objek penempatan fisiknya dalam semua badan, dari kepala hingga kaki. Latihan wushu bisa diikuti sejak usia enam tahun hingga usia lanjut. Gerakan wushu itu komplet lantaran meliputi jalan, Iari, lompat, pukulan, tendangan, keseimbangan, salto, push up, dan lain sebagainya. Dalam seni bela diri wushu, terdapat 7 macam jurus standardisasi internasional (Wu Shu jing Sai Tao Lu) yang dipertandingkan pada kejuaran internasional. Ketujuh macam jurus tadi merupakan menjadi berikut:

  1. Tinju Utara (Chang Quan/ Long Fist]
  2. Tinju Selatan (Nan Quan/ Southhem Fist)
  3. Lurus Golok (Dao Su/ Broadsword Play]
  4. Jurus Pedang (Uian Su/ Sword Play)
  5. Lurus Toya (Gun Su/ StaffPIay)
  6. Jurus Tombak (Qiang Su/Spear Play)
  7. Lurus Tai Chi (Tai Chi Quan/ Shadow Boxing)

Dari jurus-jurus tadi, maka bisa disimpulkan bahwa bela diri wushu ini merupakan olahraga yg menarik buat disaksikan menjadi sebuah pertunjukan, seni bela diri, buat menjaga kesehatan, dan melatih mental serta kedisiplinan karena pada pada latihan wushu diperlukan usaha & kemauan yang keras buat mencapainya.

Baca Juga: Manfaat Olahraga Wushu bagi kesehatan

c. Peralatan & Perlengkapan

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan pada pertandingan wushu adalah yang dahulunya berupa senjata misalnya golok, pedang, tombak, & lain sebagainya. Akan tetapi, sekarang alat-alat ini hanya sebagai seni bela diri wushu yang diperagakan dengan gerakan yang lincah dan latif. Pakaian wushu yang dipakai merupakan sandang khas seni bela diri wushu dengan model baju tradisional Cina,dilengkapi dengan sepatu spesifik wushu.

D. Sistem Peraturan

Dalam wushu, terdapat 2 ilmu yg dipertandingkan, yaitu taolu dan sanda. Taolu mempunyai batas waktu kompetitif berkisar 1 mnt dengan 20 dtk buat gaya eksternal dan lebih dari 5 mnt buat gaya internal. Teknik udara yang dipakai adalah putaran lebih kurang 540 dan 720 derajat. Bahkan, ada yang hingga 900 derajat buat melompat dan tendangannya. Sehingga, gerakannya dicermati lebih indah dan lebih sulit. Untuk kompetensi sanda seringkali dipertandingkan menggunakan taolu.

Pada kompetensi pertarungan, atlet wushu boleh menggunakan metode menyerang dan menangkis menggunakan memakai teknik masing-masing yg diajarkan sang genre wushu. Kemudian, atlet dilarang menyerang menggunakan ketua, sikut, lutut, atau mematahkan persendian versus. Dilarang membanting versus dengan mengarahkan ketua atau sengaja menekan ketua ke lantai.

Atlet wushu pula dihentikan menyerang bagian kepala lawan waktu lawan terjatuh ke lantai dengan teknik apa pun.

Dalam perolehan poin,atlet mendapatkan poin dua jika versus terjatuh pada luar arena, versus terjatuh & atlet tetap berdiri, menendang bagian tubuh atau ketua, menjatuhkan lawan dengan teknik jatuhan dan segera berdiri, versus mendapatkan hitungan serangan yg sah, & versus mendapatkan peringatan.

Perolehan satu poin didapat atlet apabila memukul tubuh atau memukul dan menendang ketua lawan, terjatuh bersamaan dengan versus terjatuh ke belakang, menjatuhkan lawan dengan teknik jatuhan & nir berdiri lagi, ketika diperintah menyerang lawan nir melakukan agresi sampai titik, lawan menjatuhkan diri dengan sengaja & tidak berdiri lagi sampai 3 dtk, & versus mendapatkan teguran.

Untuk poin 0 diperoleh bila atlet menggunakan teknik yang tidak kentara, ke 2 pemain terjatuh di arena atau di luar arena secara bersamaan, lawan terjatuh saat akan menyerang, dan memukul lawan dalam keadaan berangkulan.

Baca pula: Shorinji kempo: sejarah, teknik dasar, peralatan, ukuran arena dan aturan

e. Ukuran dan Gamble Arena

Pertandingan wushu umumnya dilaksanakan di sebuah arena yang umumnya dilapisi sang matras seperti dalam olahraga senam. Untuk pertandingan tarung atau hubungan fisik mempunyai berukuran matras yang telah diatur sedemikian rupa menggunakan batas-batas tertentu yg umumnya berukuran 100 x 100 meter.

Wushu: Sejarah, Teknik Dasar, Peralatan Dan Sistem Peraturan
Arena wushu

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca & menambah wawasan anda tentang wushu. Terima kasih

Baca pula:

  • Anggar Lengkap: Sejarah, Teknik Dasar, Peralatan, Peraturan dan Ukuran Lapangan
  • Semua Tentang Atletik: Lari jarak Pendek, Menengah, Jarak jauh, lempar lembing,lompat galah dan lempar cakram

Daftar Pustaka

Mikanda Rahmani, 2014. Buku super lengkap olahraga. Jakarta timur, Dunia cerdas

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.