Tulisan ini Akan membahas mengenai Tarung Derajat, mulai Dari sejarah, teknik Dasar, alat-alat, peraturan Dan lapangan atau arena.
Tarung derajat merupakan cabang olahraga seni beladiri yg berasal berdasarkan Indonesia. Olahraga ini diciptakan oleh Achmad Dradjat, yg sekarang populer menggunakan sebutan Aa Boxer.
Tarung Derajat |
a. Sejarah
Bela diri tarung derajat berhasil diciptakan dari pengalaman penciptanya bertarung di jalanan, tepatnya pada tempat Bandung. Olahraga ini sekarang nir hanya sebagai seni bela diri yang hanya bisa dilakukan sekumpulan orang saja.
Akan tetapi, kini telah masuk dalam daftar cabang olahraga nasional, di mana dipertandingkan pada kejuaraan nasional. Seperti PON (Pekan Olahraga Nasional). Tarung derajat juga diperkenalkan pada ajang olahraga tingkat Asia, misalnya SEA Games.
Olahraga seni beladiri ini menekankan dalam agresivitas gerakan menyerang, misalnya teknik memukul & menendang. Selain berdasarkan ke 2 teknik tadi, juga terdapat teknik lainnya, misalnya mengunci, membanting, & sapuan kaki. Pelaku olahraga tarung derajat ini disebut petarung, sedangkan tarung derajatnya sendiri dikenal menggunakan nama boxer.
Baca juga: Pencak silat: sejarah, teknik dasar, peralatan, aturan dan arena
b. Teknik Dasar
Seperti halnya cabang olahraga lainnya, sebelum berlatih perlu diawali menggunakan gerakan pemanasan & peregangan. Hal ini bertujuan menyiapkan badan, sehingga siap mendapat pelatihan dan tidak akan kaku pada waktu melakukan teknik gerakan.
Teknik dasar gerakan yang dilatih pada antaranya merupakan sikap dasar, teknik dasar gerakan tangan (siaga di loka), teknik dasar gerakan tangan (siaga silang), teknik dasar gerakan kaki (menendang), & teknik mobilitas langkah dasar.
C. Peralatan & Perlengkapan
Peralatan pada olahraga tarung derajat dibedakan menjadi dua, yaitu peralatan petarung putra dan petarung putri. Peralatan yg dibutuhkan petarung putra adalah pelindung selangkangan, pelindung gigi, pelindung badan, pelindung ketua, dan pelindung kepala.
Sementara alat-alat yg diharapkan petarung putri adalah pelindung ketua, pelindung badan, pelindung gigi, pelindung selangkangan, & pelindung bagian tangan. Petarung yang nir melengkapi peralatannya akan menerima peringatan dari hakim pertandingan dan dapat mengakibatkan sangat fatal, yaitu dinyatakan kalah.
Baca juga: Wushu: sejarah, teknik dasar, peralatan, aturan dan arena
d. Sistem Peraturan
Dalam pertandingan tarung derajat, terdapat beberapa ketentuan mengenai kemenangan yang diperoleh petarung pada garis akbar, pada antaranya menang angka, menang karena lawan mengundurkan diri, menang lantaran wasit menghentikan pertarungan, menang lantaran lawan didiskualifikasi, & menang karena roboh.
Sistem evaluasi tarung derajat memiliki beberapa ketentuan bagi nomor tarung bebas putra, pada antaranya serangan dengan menggunakan kaki ke arah muka atau ketua diberikan nilai tiga, agresi kaki ke arah badan diberikan nilai dua, agresi dengan kaki sampai versus roboh diberikan nilai 4.
Penilaian yg diberikan buat agresi menggunakan memakai tangan yang diarahkan ke kepala akan diberikan nilai dua, agresi tangan ke arah badan akan diberikan nilai 1, & serangan menggunakan memakai tangan yang diarahkan pada versus hingga roboh akan diberikan nilai tiga. Penilaian khusus akan diberikan dalam agresivitas & sportivitas yg tinggi.
E. Ukuran & Gambar Arena
Pertandingan tarung derajat dilakukan pada atas sebuah matras yang terbuat dari karet menggunakan ketebalan 1,5 cm, berukuran panjang 12 meter, & lebar 12 meter. Pada bagian tengah matras dipakai tempat bertarung, yaitu ukuran 8 meter x 8 meter. Arena juga dikelilingi lapisan kedua menggunakan ukuran 10 meter x 10 meter & lapisan ketiga ukuran 12 meter x 12 meter.
Itulah warta yg bisa disajikan dalam artikel ini semoga tulisa ini berguna, & menambah wawasan pembaca. Terima kasih
Daftar Pustaka
Mikanda Rahmani, 2014. Buku super lengkap olahraga. Jakarta timur, Dunia cerdas
Tidak ada komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.